Kena Macet di Jalan Setiap Hari Bikin Orang Gampang Stres

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan di jalan raya menjadi momok yang tidak terhindarkan bagi pengendara di kota-kota besar, termasuk di Jakarta. Setiap hari, jutaan kendaraan bergerak lambat dalam antrean panjang, memicu frustrasi dan stres bagi pengemudi dan penumpang.

Anggita H. Panjaitan, M. Psi., seorang psikolog klinis dewasa dari Biro Psikologi Attentive, menerangkan pentingnya perencanaan waktu yang efektif untuk mengurangi dampak stres akibat kemacetan.

Menurut Anggita, perencanaan waktu yang matang merupakan langkah awal yang krusial dalam mengelola stres perjalanan.

"Rencanakan fokus kegiatan harian Anda. Dalam membuat rencana sehari-hari, antisipasi waktu lebih panjang di perjalanan," kata Anggita kepada Kompas.com, Rabu (7/8/2024).

Ia menyarankan agar memberikan waktu lebih banyak agar tidak terjadi panik, cemas, atau stres berlebihan.

"Ketika Anda berangkat di waktu yang mepet, Anda akan cenderung panik, dan semakin stres menyikapi jalan yang macet," katanya.

Anggita juga menjelaskan bahwa perencanaan waktu yang baik akan mengurangi risiko keterlambatan. Selain itu juga akan membantu menyiapkan mental untuk menghadapi situasi yang tidak terduga.

Waktu yang lebih panjang juga akan memberikan seseorang ruang untuk beradaptasi dengan kondisi lalu lintas yang berubah-ubah.

Anggita menekankan, pentingnya kesadaran bahwa kemacetan adalah bagian dari rutinitas yang sulit untuk dikendalikan sepenuhnya. Setiap orang juga merasakan hal yang sama.

"Sadari kemacetan adalah bagian dari hari yang (sayangnya) sulit untuk kita kontrol, tetapi masih mungkin kita akali. Dengan demikian, Anda masih punya pilihan untuk merespon kondisi ini secara efektif," ujarnya.

Dengan perencanaan waktu yang baik, kita bisa mengurangi tekanan yang timbul dari situasi yang tidak dapat kita kontrol.

"Mengatur waktu dengan baik adalah langkah pertama dalam mengelola stres perjalanan. Ini memungkinkan kita untuk lebih siap menghadapi kondisi lalu lintas yang mungkin tidak terduga," jelasnya.

Anggita juga menyarankan agar seseorang melakukan olahraga teratur. Menurutnya, pada dasarnya stres dapat lebih dikelola ketika tubuh sehat.