Dampak Bila Performa Mesin ICE Serena e-Power Menurun

KLATEN, KOMPAS.com - Serena terbaru secara resmi diluncurkan pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 dengan teknologi e-Power atau dengan kata lain menggunakan sistem serial hybrid.

Teknologi ini membuat Serena C28 ditenagai secara penuh oleh motor listrik sementara perangkat internal combustion engine (ICE) hanya berperan sebagai generator, penyuplai listrik ke baterai.

Artinya, penurunan performa mesin pada Serena e-Power tidak berdampak langsung pada tenaga yang dihasilkan. Lantas, apa dampaknya?

Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan potensi suatu mesin bakar bermasalah tetap ada seiring pemakaian, maka dari itu dianjurkan agar mobil tetap dirawat secara rutin.

"Ketika mesin ICE pada Serena e-Power mengalami penurunan performa, misal salah satu busi mati, atau pemakaian BBM berkualitas buruk, maka tidak berpengaruh langsung terhadap tenaga mobil,” ucap Jamal kepada Kompas.com, Sabtu (3/8/2024).

Jamal mengatakan, kondisi tersebut bisa terjadi lantaran Serena terbaru ditenagai secara penuh oleh kemampuan motor listriknya.

Sementara penurunan performa mesin ICE, menurut Jamal tetap harus segera diperbaiki karena berkaitan dengan emisi dan kemampuannya dalam menyuplai daya listrik ke baterai.

“Selama mesin masih mampu memutar generator dengan baik, maka suplai listrik aman-aman saja, baterai tetap terisi sehingga mampu memutar motor listrik, berbeda lagi bila mesin sampai mogok,” ucap Jamal.

Jamal mengatakan untuk mencegah mesin ICE mogok maka konsumen perlu memperhatikan bila lampu indikator pada multi information display (MID) menyala. Sehingga, tindakan perbaikan bisa segera dilakukan oleh pihak bengkel resmi.

“Ketika lampu peringatan pada MID sudah menyala maka sebaiknya segera ke bengkel, kami juga menyarankan supaya tidak ada kendala baik di ICE maupun di e-Powernya, penting untuk selalu melakukan perawatan berkala di bengkel resmi terdekat,” ucap Jamal.