TANGERANG, KOMPAS.com - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) terus mendukung percepatan penggunaan mobil listrik di dalam negeri, sebagaimana amanat pemerintah yang termaktub dalam Perpres 55/2019.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, perusahaan menjalin kerja sama dengan beberapa Charging Point Operator (CPO) di Indonesia untuk memperluas pengadaan charging station alias Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Chief Operating Officer HMID Fransiscus Soejopranato menyebut, langkah ini diambil usai melihat seberapa besar perkembangan pasar kendaraan listrik di Indonesia.
"Kalau kita lihat sekarang perkembangan pasar mobil listrik di Indonesia semakin meningkat, dari yang tadinya hanya 0,7 Persen sekarang sudah jadi 2,2 sampai 2,7 persen,” kata dia di ICE BSD, Tangerang, Jumat (19/7/2024).
“Dengan kerja sama ini, kami akan memiliki lebih dari 600 titik poin pengisian daya listrik dengan 700 charging units," lanjut Frans.
Fasilitas itu akan terus dikembangkan seiring peningkatan populasi kendaraan listrik dan kemitraannya. Sehingga tiap satu kilometer di Pulau Jawa sedikitnya akan ada satu SPKLU.
"Pada kesempatan kali ini, kami juga ucapkan terima kasih kepada mitra-mitra Hyundai. Tanpa kerja sama mereka, tidak mungkin kami bisa melakukan bisnis ini,” tutup dia.
Dalam rangkaian kerja sama tersebut, Hyundai menjalin kolaborasi dengan sejumlah mitra CPO tepercaya, meliputi Casion, Voltron, Daya Green, Charge+, dan Buzz. Sinergi ini semakin melengkapi daftar mitra Hyundai dalam upaya perusahaan mengembangkan jaringan charging station secara luas di Indonesia.
Sebelumnya, Hyundai telah bermitra dengan sejumlah pusat perbelanjaan besar Lippo Malls Indonesia dan Pakuwon Malls Group. Selain itu, Hyundai juga bekerja sama dengan Plaza Indonesia untuk menghadirkan fasilitas Ultra Fast Charging Station pertama di Indonesia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/20/120200315/hyundai-jalin-kerja-sama-perluas-charging-station-kejar-600-titik