JAKARTA, KOMPAS.com - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengaku mulai berhenti menjual Ignis di Tanah Air.
Hal ini dikonfirmasi oleh Dony Ismi Himawan Saputra, Deputy Managing Director Sales and Marketing 4W SIS, dirinya mengatakan bahwa ke depan Suzuki akan berfokus pada kendaraan elektrifikasi.
“Sesuai dengan rencana korporasi kami yang secara bertahap akan lebih fokus ke produk terelektrifikasi, seperti XL7 Hybrid dan Ertiga Hybrid, serta memperkuat keberadaan model-model buatan dalam negeri,” kata Dony, saat dihubungi Kompas.com.
Kabarnya Suzuki Ignis bakal digantikan oleh Fronx, seperti yang diungkapkan oleh tenaga penjual Suzuki di Jakarta.
“Untuk Ignis memang sudah diskontinu, sudah tidak produksi. Nanti mau ganti produk baru, Suzuki Fronx, tetapi belum ada informasi resmi,” ucap tenaga penjual Suzuki, kepada Kompas.com, Rabu (10/6/2024).
Bisa jadi Suzuki Fronx menjadi pengganti Ignis untuk dipasarkan di Indonesia. Terlebih SUV tersebut juga sudah menggunakan teknologi mild hybrid.
Sebagai informasi, Suzuki Fronx sudah lebih dulu meluncur di India pada awal tahun 2023 lalu. Mobil ini merupakan versi sport utility vehicle (SUV) dari Suzuki Baleno, namun mengusung desain yang mirip dengan Grand Vitara.
Suzuki Fronx memiliki dimensi panjang 3.995 mm, lebar 1.765 mm, dan tinggi 1.550 mm, dengan jarak sumbu roda 2.520 mm. Dengan kata lain, mobil ini memiliki dimensi yang sedikit lebih besar dari Suzuki Baleno.
Melihat eksterior, fasia depan terlihat mirip dengan Grand Vitara, dimana desain lampu depan terpisahkan oleh aksen krom yang menempel pada gril berwarna hitam.
Tampilan depannya terlihat begitu agresif berkat tarikan garis tegas pada bumper, dilengkapi dengan foglamp yang berada di area segitiga. Inilah yang membedakannya dari tampilan Grand Vitara.
Kemudian di bagian samping, masih menyiratkan desain Suzuki Baleno. Hal ini terlihat dari bentuk kaca dan pilar-pilarnya. Hanya saja profilnya dibuat lebih sporty, berkat pinggul yang lebih menonjol dan pelek berukuran 17 inci.
Sementara itu di bagian buritan, dibekali lampu belakang model menyambung dengan LED yang cukup besar. Kemudian skid plate aluminium yang agak besar memiliki fungsi ganda sebagai diffuser.
Berlanjut ke bagian interior, tampilan dasbor dual-tone terlihat begitu mirip dengan Baleno. Namun sedikit lebih mewah berkat lapisan matte logam dan perak.
Di bagian tengah terdapat layar sentuh 9 inci yang sudah terintegrasi dengan Apple CarPlay nirkabel dan Android Auto. Fitur lainnya termasuk head-up display, kamera 360 derajat, wireless charging pad, sistem audio oleh Arkamys, ventilasi AC kursi belakang, enam airbag, dan serangkaian fitur lainnya.
Bicara soal jantung pacu, Suzuki Fronx tersedia dengan dua pilihan bensin. Pertama ada mesin Boosterjet 1.000 cc K-Series turbocharged yang dilengkapi dengan teknologi hybrid ringan. Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga 99 hp dan torsi 148 Nm. Dikawinkan dengan transmisi manual lima kecepatan atau gearbox otomatis enam kecepatan.
Kemudian pilihan kedua ada mesin 1.200 cc K-Series Dual Jet, yang mampu menghasilkan tenaga 89 hp dan torsi 113 Nm. Tenaga tersebut disalurkan ke roda depan melalui transmisi manual lima percepatan atau AGS dengan jumlah percepatan yang sama.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/11/090200615/spesifikasi-suzuki-fronx-yang-diduga-bakal-jadi-pengganti-ignis