Ban Bocor Enggak Melulu Harus Diganti

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kondisi berkendara, ban kendaraan sering kali mengalami kebocoran akibat berbagai faktor, seperti tertusuk paku di jalan atau kondisi jalan yang buruk.

Namun, kabar baiknya adalah ban yang bocor masih bisa ditambal dan digunakan kembali dengan aman, asalkan memenuhi syarat tertentu.

Fisa Rizqiano, Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, menjelaskan bahwa tidak semua kebocoran pada ban memerlukan penggantian ban baru.

"Kebocoran yang terjadi di area telapak atau di area yang ada sabuk baja (steel belt) di bawahnya masih bisa ditambal," kata Fisa Rizqiano kepada Kompas.com pada Rabu (4/7/2024).

Situasi ini memberikan peluang bagi pengendara untuk menghemat biaya dan tetap menjaga keselamatan berkendara.

Proses penambalan ban yang benar sangat penting untuk memastikan keamanan dan daya tahan ban yang telah ditambal. Menurut Fisa, penambalan yang tepat harus dilakukan oleh teknisi berpengalaman dan menggunakan bahan-bahan yang sesuai standar.

"Penambalan ban harus dilakukan oleh teknisi yang kompeten dan menggunakan material yang tepat agar hasilnya optimal," ujarnya.

Selain itu, penting juga melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi ban sebelum memutuskan untuk menambalnya.

Lebih lanjut, Fisa juga mengingatkan bahwa meskipun penambalan dapat menjadi solusi sementara yang efektif, pengendara harus tetap memperhatikan kondisi ban secara keseluruhan.

Ban yang sudah terlalu aus atau mengalami kerusakan serius di luar area yang bisa ditambal sebaiknya diganti dengan yang baru untuk memastikan keselamatan di jalan raya.

"Ban yang sudah aus atau mengalami kerusakan parah harus diganti, tidak hanya ditambal, untuk menjaga keselamatan berkendara," tambahnya.

Dengan demikian, memahami kapan ban bisa ditambal dan kapan harus diganti sangat penting bagi pengendara untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman.