Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Transmisi Mobil Matik Awet, Jangan Melakukan Ini!

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil matik banyak digemari masyarakat karena lebih mudah dioperasikan daripada yang manual. Pengemudi tidak perlu memainkan pedal kopling, perpindahan percepatan akan terjadi secara otomatis menyesuaikan kebutuhan.

Namun, mobil matik membutuhkan perawatan lebih intensif terkait penggantian oli transmisi. Pengoperasian mobil matik juga tidak boleh diforsir untuk mencegah kerusakan.

Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI), mengatakan, salah satu penyebab transmisi pada mobil matik rusak adalah cara pengoperasiannya.

Cara pengoperasian yang tidak tepat dapat menyebabkan transmisi overheat lantaran adanya perbedaan putaran terlalu besar antara mesin dan laju kendaraan dalam waktu cukup lama menurut Jamal.

“Ketika putaran mesin atau RPM tinggi dan terjadi selip di dalam torque converter sangat besar, maka oli transmisi akan menjadi lebih panas, sehingga diperlukan pendinginan yang memadai,” ucap Jamal kepada Kompas.com, belum lama ini.

Tak seperti transmisi manual, menurut Jamal transmisi matik membutuhkan oli dengan suhu kerja stabil pada batasannya agar kekentalan oli cukup untuk bekerja pada putaran maksimal, namun tidak sampai merusak.

Jamal mengatakan komponen-komponen transmisi matik, seperti clutch & brake bisa rusak bila sampai suhu oli di atas ambang batas. Itu sebabnya di pasaran banyak ditemukan aksesoris tambahan pendingin oli transmisi.

“Pengguna sebaiknya tidak memaksakan mobil matik dengan membuat mesin berputar terlalu kencang namun laju mobil pelan, biasanya ini terjadi di tanjakan atau saat mobil menerima beban berat,” ucap Jamal.

Pabrikan sudah membekali pendingin oli pada transmisi matik yang mengambil pada sistem pendingin mesin. Harapannya, oli transmisi tidak cepat mengalami overheat dan merusak komponen.

“Selain itu, pada transmisi matik juga terdapat sensor suhu oli, sensor ini akan memberikan informasi ke transmission control module (TCM) dan mengamankan komponen ketika terjadi panas berlebih dengan membatasi performanya,” ucap Jamal.

Maka dari itu, pengemudi sebaiknya tidak membebani transmisi matik dengan membuat putaran mesin tinggi sementara laju mobil pelan dalam waktu yang lama. Semakin banyak selisih putaran mesin dengan kecepatan kendaraan akan membuat suhu oli transmisi makin mudah naik.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/25/084200915/mau-transmisi-mobil-matik-awet-jangan-melakukan-ini-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke