Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Namun salah satunya yaitu pengendara lalai atau masa bodo tidak isi bensin meski indikator bensin sudah "E" atau bahkan lampu peringatan bensin habis sudah menyala.
Timbul pertanyaan, sebetulnya saat indikator sudah menyentuh E, berapa Km motor masih bisa jalan?
Sumantri Tanuwijaya, Pemilik Bengkel Jaya Motor di Cikupa Tangerang, mengatakan, tidak ada patokan pasti berapa Km motor masih bisa jalan sebab berbeda-beda tergantung jenis motor dan cara berkendara.
Alasannya onsumsi bahan bakar dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari jenis motor, karakteristik mesin, cara berkendara, kondisi jalan, dan beban yang diangkut.
"Kalau ini tidak pasti, karena terkadang banyak eror dan tidak sesuai indikator. Ya lebih baik, dari 7 bar kemudian bensin sisa 2 bar, boleh dong diisi. Biar aman. Tujuannya ya agar tidak capek nanti kalau jauh dari pom bensin atau warung bensin," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (24/4/2024).
Asep Suherman, Mantan Kepala Bengkel AHASS Daya Motor Cibinong, mengatakan, ketika indikator bahan bakar sudah berkedip atau menunjukkan tanda huruf E , tangki bahan bakar tidak benar-benar kosong.
Karena itu jika indikator di motor sudah menunjukkan bensin bakal habis, pengendara mesti segera mencari SPBU untuk isi bensin.
"Indikator bahan bakar yang berkedip atau menunjukkan tanda huruf E memang tidak berarti tangki bensin benar-benar kosong. Pengendara masih bisa melanjutkan perjalanan untuk beberapa saat," katanya.
"Pada motor matik atau skutik, jika indikator bensin sudah berkedip, sisa bensinnya sekitar 0,6 liter. Tapi, untuk motor sport perkiraan 0,8 liter sampai 1 liter," kata Asep.
Perkiraan 0,6 sampai 0,8 liter sebetulnya cukup untuk mencari SPBU terdekat dengan asumsi ada pom bensin setiap minimal 20 km. Sebagai contoh, konsumsi BBM Honda Beat sekitar 60 km per liter atau kalau 0,8 liter sekitar 48 km.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/24/081200515/indikator-bensin-bukan-pajangan-jika-e-segera-isi-bbm