Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Impresi Berkendara Harian dengan Yamaha Lexi LX 155

JAKARTA, KOMPAS.com – Generasi baru Yamaha Lexi LX 155 hadir dengan mesin berkapasitas lebih besar dan pastinya lebih bertenaga dibandingkan model sebelumnya.

Namun bagaimana dengan impresi berkendaranya? Mengusung basis yang sama dengan model lama, rupanya tak ada yang berubah dari sisi posisi duduk.

Dengan postur Test Rider Kompas.com setinggi 163 Cm, Lexi LX 155 masih cukup jenjang saat diduduki. Kaki pengendara agak jinjit, meskipun jok yang lebar memberikan kenyamanan cukup baik.

Saat dipakai berkendara tidak ada masalah. Tapi ketika berhenti di lampu merah, memang posisi duduk harus lebih maju agar kedua kaki bisa menapak.

Salah satu keunggulan Lexi LX 155 dibandingkan NMAX dan Aerox adalah dek tengah model rata, bahkan Lexi LX 155 jadi satu-satunya Maxi Yamaha yang memiliki fitur tersebut.

Buat membawa barang memang cukup leluasa, apalagi terdapat gantungan barang. Sementara posisi kaki bisa ditempatkan di sisi luar kanan-kiri.

Menariknya, dek tengah Lexi memiliki posisi sandaran kaki yang agak maju ke depan. Bikin kaki pengendara lebih fleksibel waktu riding, meskipun rasanya tidak senyaman saat duduk di atas NMAX ataupun Aerox.

Urusan bobot, Lexi LX 155 tidak bisa dibilang ringan. Berdasarkan spesifikasi di atas kertas, motor memiliki bobot 116 Kg dan 118 Kg bergantung varian.

Untuk menaikkan standar tengah dalam posisi statis masih cukup mudah, bahkan tergolong mudah. Tapi untuk maju-mundur motor sewaktu parkir tidak bisa disamakan dengan skutik kecil.

Selain bobot yang lebih berat, ukurannya juga cukup besar. Bahkan lebih besar daripada Vario 160, tapi tidak sebesar Aerox.

Beranjak ke rasa berkendara, dengan mesin yang lebih besar, tentu saja Lexi LX 155 semakin lincah diajak bermanuver di perkotaan.

Lexi LX 155 dibekali mesin 155 cc bertenaga 15,1 Tk pada 8.000 rpm dan torsi 14,2 Nm pada 6.500 rpm. Torsinya bahkan sedikit lebih besar dari Nmax.

Tarik gas sedikit saja, torsi motor sudah terasa responsif sejak putaran bawah. Bahkan ketika masuk 8.000 rpm, secara otomatis fitur Variable Valve Actuation (VVA) aktif, yang mampu meningkatkan performanya di putaran atas.

Soal bantingan suspensi, sokbreker Lexi LX 155 terbilang nyaman, bahkan saat dipakai berkendara sendiri.

Adapun ketika dipakai berboncengan, suspensi sering kali mengalami bottoming alias terlalu empuk waktu melibas jalan rusak atau polisi tidur.

Satu kekurangan Lexi LX 155 datang dari ruang penyimpanan yang sedikit. Laci di konsol depan terbilang kecil, hanya cukup untuk barang tertentu. Sedangkan bagasi di bawah jok juga minim, tidak bisa untuk helm.

Meski begitu, mengendarai Lexi LX 155 buat harian di perkotaan cukup menyenangkan. Dengan ukuran yang sedang, tidak besar tapi juga tidak kecil, motor ini punya performa yang bisa diandalkan.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/22/142720815/impresi-berkendara-harian-dengan-yamaha-lexi-lx-155

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke