Ketidaknyamanan tersebut kerap muncul akibat "gejolak" tenaga besar yang tidak tersalurkan. Gejala yang sering dialami adalah mobil kerap ndut-ndutan saat stop and go, atau terkesan seperti baru bisa mengemudikan mobil. Meskipun tipe yang dikendarai menggunakan transmisi otomatis.
Namun, kedua ciri tersebut tidak terasa ketika awak redaksi mencoba mobil listrik Hyundai Ioniq 5N yang memiliki tenaga 609 tk, di Barcelona, Spanyol, Sabtu (23/3/2024) lalu.
Mungkin dalam benak Anda mengatakan, "Ya iyalah, kan mobil listrik, transmisi matik pula." Yup, anggapan tersebut benar adanya. Karena memang pihak Hyundai dalam memproduksi Ioniq 5N ini tetap mengedepankan faktor kenyamanan mobil perkotaan sebagai salah satu dari 3 pilar N konsep pada Ioniq 5.
Anda bisa mendapatkan kenyamanan tersebut jika mengaktifkan mode pengendaraan Eco atau pun mode Normal. Pendistribusian daya motor listriknya dibuat sehalus mungkin dan disesuaikan dengan bukaan gas yang diinginkan pengemudi.
Kondisi atau mode ini sangat cocok untuk berkendara di perkotaan dengan lalu lintas padat. Gejala ndut-ndutan tak akan ditemui dan transfer tenaga pun terasa halus layaknya Anda mengemudikan Ioniq 5 reguler.
Semua feeling berkendara hampir sama, sedikit beda ketika bukaan gas ditekan agak dalam, karena Ioniq 5N ini memiliki daya 609 tk dan torsi berlimpah 740 Nm.
Lain halnya jika Anda mengaktifkan mode Sport. Terlebih ketika Anda memilih mode transmisi sekuensial yang bisa dioperasikan melalui paddle shift di belakang lingkar kemudi. Ioniq 5N ini seolah memiliki 2 kepribadian yang bertolak belakang dan spontan menjadi buas.
Adrenalin juga akan terpacu ketika suara knalpot buatan atau sering disebut artificial sound yang keluar dari 10 speaker (8 di kabin, dan 2 di luar) diaktifkan. Suaranya disesuaikan dengan putaran mesin termasuk ketika Anda terkena limiter karena lupa mengganti posisi gigi.
Pada titik itulah persepsi saya akan sebuah mobil listrik yang membosankan pudar seketika. Meski ada sedikit unsur "penipuan" penggunaan artificial sound, tapi cara tersebut berhasil memberikan sensasi yang berbeda pada Ioniq 5N.
Saat menuju Sirkuit Parcmotor, sedikit ke luar dari kota Barcelona, menu jalan yang disajikan tergolong menantang karena menyusuri jalan perbukitan.
Sepertinya pihak Hyundai ingin saya merasakan bagaimana pengendalian Ioniq 5N ini ketika diajak bermanuver. Mereka ingin membuktikan hasil racikan sasis body yang sudah mengalami penguatan dan penambahan 42 titik pengelasan serta perekat struktural, plus suspensi kompetisi pada Ioniq 5N.
Makin mantap lagi setelan jok semi bucket yang mendekap tubuh sangat erat membuat pengemudi sangat yakin ketika melakukan manuver.
Sebuah racikan yang harmonis antara mobil perkotaan yang nyaman namun bisa diajak ngebut, dan terpenting adalah zero emission.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/03/143100615/tes-kenyamanan-mobil-listrik-kencang-hyundai-ioniq-5n-di-barcelona