JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi penjualan kendaraan roda empat atau lebih di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) melambat 5,2 persen pada Januari 2024 atau awal musim tahun ini.
Hal tersebut seiring dengan penurunan penjualan di dua negara inti, yaitu Indonesia dan Thailand hingga mencapai 20 persen. Ini menandakan sektor otomotif di ASEAN masih dinamis.
Dampaknya, sebagaimana data ASEAN Automotive Federation, membawa Malaysia menjadi ancaman serius bagi Thailand selaku salah satu pasar otomotif terbesar di kawasan.
Sebab sudah empat bulan berturut Malaysia mampu mengungguli capaian penjualan dari sang Negri Gajah Putih setelah terjadinya gejolak politik dan ekonomi di sana.
Per-Januari 2024, selisihnya semakin jauh di mana Malaysia bisa membukukan penjualan 65.499 unit sementara Thailand hanya di level 54.458 unit.
Kenaikkan penjualan 30,6 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya itu juga berhasil mepet torehan penjualan Indonesia, selaku pasar otomotif terbesar di ASEAN.
Tercatat, penjualan mobil dari Tanah Air pada awal tahun 2024 mencapai 69.619 unit, turun 26,1 persen dari sebelumnya 94.270 unit.
Adapun peringkat ke-4 atau tepat berada di bawah Thailand, ada Filipina dengan penjualan 34.060 unit, naik 15,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berikut daftar penjualan mobil di wilayah ASEAN Januari 2024:
1. Indonesia: 69.619 unit
2. Malaysia: 65.499 unit
3. Thailand: 54.458 unit
4. Filipina: 34.060 unit
5. Vietnam: 19.243 unit
6. Singapura: 2.872 unit
7. Myanmar: 228 unit
Daftar penjualan mobil di wilayah ASEAN Januari 2023:
1. Indonesia: 94.270 unit
2. Thailand: 65.579 unit
3. Malaysia: 50.162 unit
4. Filipina: 29.499 unit
5. Vietnam: 17.314 unit
6. Singapura: 2.404 unit
7. Myanmar: 155 unit
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/13/142100515/kinerja-penjualan-mobil-malaysia-mulai-ancam-indonesia