KALTEN, KOMPAS.com - Continuously variable transmission (CVT) menjadi tren pada mobil-mobil keluaran baru menggantikan transmisi matik pada generasi sebelumya.
Beberapa produsen mobil mengadopsi teknologi tersebut bukan tanpa alasan. Selain memiliki karakter lebih nyaman, CVT juga diklaim lebih efisien dalam mengkonversi tenaga mesin menjadi putaran roda.
Technical Leader Nasmoco Demak Eko Sulistyo mengatakan, CVT memiliki karakter yang lebih lembut, selain itu lebih efektif dalam memindahkan daya daripada matik konvensional.
“Dibandingkan dengan transmisi matik konvensional, CVT lebih unggul dalam mengkonversi putaran mesin menjadi putaran roda, tidak ada tenaga mesin yang terbuang atau jeda saat perpindahan percepatan,” ucap Eko kepada Kompas.com, belum lama ini.
Dia mengatakan, pengguna mobil matik konvensional biasanya sudah akrab dengan karakter perpindahan percepatannya.
“Pada CVT tidak ada hentakan yang terasa saat perpindahan percepatan terjadi, ini menunjukkan karakternya lebih lembut, kejadian tersebut juga berarti semua putaran mesin dapat terkonversi menjadi putaran roda lebih efektif,” ucap Eko.
Dia mengatakan, efisiensi CVT dalam mentransfer daya putar mesin menjadi putaran roda berdampak pada konsumsi bahan bakar.
“Tidak aneh, kalau CVT banyak digunakan di mobil-mobil baru, tidak hanya pada LCGC beberapa mobil dengan segmen yang berbeda juga mengadopsi teknologi tersebut,” ucap Eko.
Nah, itulah alasan CVT banyak digunakan pada mobil-mobil keluaran terbaru.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/10/144100015/alasan-cvt-banyak-dipakai-mobil-modern-gantikan-matik-konvensional