JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil merek Eropa masuk kategori premium karena harganya relatif mahal. Termasuk di bursa mobil bekas, walau seken harga mobil Eropa biasanya masih di atas mobil Jepang pada segmen sama.
Walau harganya masih di atas mobil Jepang, harga purnajual mobil Eropa biasanya turun di pasaran. Atas alasan itu, tak sedikit yang kemudian membeli mobil Eropa seken dengan tujuan dapat gengsi dan kenyamanan.
Louis Hansen, Marketing Autobahn.id, showroom mobil bekas di BSD City, Tangerang, mengatakan, mayoritas konsumen mobil Eropa bekas di tempatnya tetap beli dengan cara kredit atau dicicil.
"Banyak yang kredit, sekitar 70 persen tetap kredit," ujar Louis kepada Kompas.com, di BSD, Tangerang, Selasa (5/3/2024).
Louis mengatakan, saat ini banyak showroom mobil bekas yang menawarkan kemudahan kepada calon konsumen.
"Karena bedanya dengan mobil baru ini kami berikan kemudahan, DP-nya bisa diatur berapa, selama masih bisa dinego berbeda dengan mobil baru yang harganya lebih tetap," ujar Louis.
"Nanti dihitung biasanya DP 15 persen sampai 20 persen. Itu tenornya bisa sampai 5 tahun. DP makin besar, artinya hutangnya makin kecil ke leasing, bunganya semakin sedikit," ujar Louis.
Salah satu pebisnis mobil seken di WTC Mangga Dua Joni Gunawan mengatakan, di pasar mobil bekas, ada dua merek yang sampai sekarang masih begitu diminati, yakni BMW dan Mercy.
“Paling banyak peminatnya itu Mercedes-Benz C-Class dan E-Class, juga BMW seri 3 dan seri 5,” ujar Joni.
Dua pabrikan Eropa tersebut punya citra produk yang relatif baik, serta ketersediaan suku cadang yang masih tersedia di pasar.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/06/090200115/70-persen-konsumen-mobil-eropa-seken-tetap-kredit