JAKARTA, KOMPAS.com - Menanggapi bertambahnya populasi dan produsen mobil listrik asal China, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia menyebut jika Hyundai Indonesia tidak perlu terlalu khawatir dan ambil pusing.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Lee Sang Duk, Duta Besar Korea Selatan, saat berbincang dengan Kompas.com di Jiexpo Kemayoran, Jumat (16/2/2024).
Menurutnya, pasar otomotif nasional di segmen mobil listrik kian meriah di 2024, hal ini ditandai dengan munculnya beberapa merek baru yang siap berinvestasi dan berjualan di Indonesia.
Bertambahnya merek-merek mobil listrik baru terlihat jelas di dalam gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Terpantau VinFast dan BYD hadir di ajang pameran otomotif perdana di tahun ini.
Kendati demikian, Lee Sang Duk menegaskan jika Hyundai pasti punya memiliki kapabilitas untuk berkompetisi, baik dari segi inovasi atau penjualan.
“Pemerintah Jokowi memiliki ambisi besar untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik, ini patut diapresiasi. Saya tahu pasti jika Hyundai adalah salah satu, jika bukan kontributor utama dalam hal pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” ucap Lee.
Menurut Lee, poin utama kekuatan Hyundai di pasar Indonesia adalah nilai investasi yang telah dikeluarkan, dengan nominal mencapai 3 miliar dolar AS atau setara Rp 43 triliun, untuk pengembangan kendaraan listrik.
Terkait investasi, Lee juga berharap jika pemerintah Indonesia lebih bijak dan memberikan semacam poin plus bagi Hyundai. Dia menekankan jika investasi ini tidaklah kecil, dan sebetulnya cukup beresiko.
“Saya pikir HMID sangat layak menerima semacam beneficial action (manfaat khusus) dari pemerintah. Ingat, Hyundai sudah rela mengambil risiko sebagai investor di segmen yang saat itu pasarnya masih belum jelas. Ekosistem listrik di Indonesia yang sudah ada sekarang tentu tidak terlepas dari peran Hyundai,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/17/080200815/pesan-dubes-korsel-ke-hyundai-jangan-khawatir-mobil-listrik-china