Knalpot Honda Stylo 160 Rendah, Diklaim Aman Libas Genangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Astra Honda Motor (AHM) resmi memperkenalkan Stylo160 di Indonesia. Mengusung konsep retro modern, desain Stylo benar-benar berbeda total dibanding Vario 160 yang satu basis rangka dan mesin.

Cuma salah satu yang jadi pembeda antara kedua motor adalah posisi knalpot. Vario 160 memakai knalpot yang ujungnya menghadap ke atas, sedangkan Stylo, cenderung rata, sama dengan tarikan garis bodi.

Muncul kekhawatiran apakah Stylo dapat dengan aman melibas genangan air yang cukup tinggi ketika kondisi jalanan hujan. Apalagi sebagian orang ada saja yang memaksakan motornya buat melintasi banjir, padahal sangat berisiko air masuk lewat knalpot.

Takuro Nakamura, Large Project Leader Stylo 160 mengatakan, perbedaan tinggi knalpot itu memang karena desain dari Stylo yang arahnya retro. Cuma kalau dipakai normal, seharusnya aman saja.

"Selama dia dikendarai melewati air yang tidak tinggi, tetap jalan sambil tarik gas, seharusnya air tidak masuk ke knalpot," ucap Nakamura, di Cikarang, belum lama ini.

Nakamura menjelaskan, saat motor menyala maka ada gas knalpot yang keluar, mencegah air untuk masuk. Tapi tentu, jangan disengaja melewati genangan air yang dalam, tanggung risikonya sendiri.

"Kami sudah riset, kalau pemakaian umum (wajar) harusnya aman. Selain itu di knalpot, kami sudah memasang drain hole, jadi kalau sampai ada air yang masuk, akan bisa keluar juga," ucap Nakamura.

Memang secara desain, model knalpot Stylo160 dibuat rata dengan bodi atasnya. Berbeda dengan Vario 160 yang tarikan garis bodi belakangnya naik, mengarah ke motor yang sporty.

"Bahasa desain, kalautarikannya miring ke atas, itu menunjukan sporty. Kalau retro, di dalam desain, dia tidak naik ke atas dan rata," ucap Nakamura.