JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu aturan berkendara yang wajib diperhatikan oleh pengemudi mobil adalah mematuhi rambu lalu lintas. Sebab rambu lalu lintas masih sering diabaikan, terutama ketika melintasi jalanan Ibu Kota.
Pada tahun 2023 misalnya, Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Selatan mencatat telah melakukan penindakan sebanyak 6.659 kendaraan karena kedapatan parkir liar.
Kepala Sudinhub Jakarta Selatan, Bernard Octavianus Pasaribu mengatakan, penertiban dan pengawasan jalan maupun trotoar dari parkir dilakukan untuk mencegah kemacetan, menciptakan ketertiban umum, serta menambah keindahan dan kerapian kota.
"Kita lakukan penindakan untuk memberikan efek jera. Jangan sampai penggunaan jalan dan trotoar terganggu karena adanya parkir liar," ujar Bernard, dalam keterangan tertulis, Selasa (30/1/2024).
Bernard merinci, pada tahun lalu kendaraan roda empat yang diderek berjumlah 3.899 unit. Kemudian, Operasi Cabut Pentil (OCP) sebanyak 2.100 kendaraan roda dua, 228 kendaraan roda empat, roda tiga sebanyak tiga unit, dan angkut jaring kendaraan roda dua mencapai 429 unit.
"Dalam melakukan penindakan, setiap hari dikerahkan 40 personel gabungan, termasuk TNI dan Polri yang bertugas di 10 wilayah kecamatan. Kemudian, ada juga kendaraan dinas operasional terdiri dari 12 unit kendaraan derek dan tiga unit kendaraan angkut jaring," ucap Bernard.
Menurutnya, untuk pemberian sanksi mengacu pada Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; Perda Nomor 5 Tahun 2012 tentang Perparkiran; dan Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah.
"Pelaku parkir liar dikenakan sanksi denda Rp 500.000. Intinya, pengendara atau pemilik kendaraan harus saling menghargai. Jangan sampai memarkirkan kendaraan di tempat yang melanggar aturan," tandasnya,” kata Bernard.
Berikut ini cara menebus kendaraan yang terkena razia parkir:
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/31/070200215/kena-razia-parkir-di-jakarta-begini-cara-tebus-kendaraan