GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Salah satu perawatan transmisi matik adalah memperhatikan waktu penggantian oli. Pasalnya kualitas oli menentukan apakah komponen bakal awet atau tidak.
Selain kualitas, ternyata oli matik juga harus selalu diperhatikan volumenya. Pasalnya, ketika jumlahnya kurang dapat menyebabkan sistem transmisi kacau dan justru membuat komponen rusak.
Elin Estanto, Pemilik GK Auto Service Gunung Kidul, mengatakan, oli menjadi elemen penting untuk kesehatan transmisi matik sehingga tidak boleh sampai kurang.
"Perhatikan saat mengisi oli matik jangan sampai jumlah yang diisikan kurang dari ketentuan, perhatikan juga kesehatan transmisi apakah terdapat kebocoran oli atau tidak," ucap Elin kepada Kompas.com, Jumat (26/1/2024).
Elin mengatakan oli matik yang kurang dapat membuat kerusakan transmisi dalam skala besar karena berhubungan dengan tekanan oli.
“Tekanan oli ini akan menekan piston atau masing-masing rumah kelompok kopling, sementara kopling dikelompokkan sesuai perannya, misal untuk maju, mundur, kecepatan rendah, tinggi dan seterusnya,” ucap Elin.
Sehingga, ketika tekanan olinya kurang akibat volumenya tidak cukup maka akan ada banyak kelompok kopling yang berpotensi rusak.
“Tekanan oli lemah sama saja membuat kopling selip terus menerus dan itu membuat kampas panas, gosong bahkan rontok, jika harus ganti semua maka biayanya lumayan besar,” ucap Elin.
Foreman Nissan Bintaro, Ibrohim mengatakan oli matik yang kurang bisa mengakibatkan suhu oli matik mudah panas, bahkan bisa menyebabkan tekanan oli matik berkurang.
“Suhu oli matik menjadi mudah panas bila volume kurang. Untuk kekurangan yang ekstrem bisa menyebabkan tekanan oli matik berkurang, efeknya bisa sampai membuat kampas kopling aus lebih cepat karena terjadi selip,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, belum lama ini.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/27/110200615/alasan-yang-bisa-bikin-transmisi-matik-jebol