JAKARTA, KOMPAS.com - Bodi bus dengan dua lubang knalpot saat ini menjadi desain yang marak digunakan oleh beberapa karoseri di Tahan Air.
Misalnya seperti bodi bus buatan Karoseri Laksana yang juga menggunakan dua lubang knalpot pada area belakangnya.
Bila beberapa waktu lalu bodi bus buatan Karoseri Laksana yang menggunakan dua knalpot salah satu lubangnya bisa digunakan, pada bus keluaran terbaru justru keduanya tidak bisa digunakan.
Kusririn, RnD Manager Karoseri Laksana mengatakan, kedua lubang knalpot pada bus keluaran terbaru Karoseri Laksana hanya berupa variasi. Hal tersebut lantaran lubang knalpot bus bawaan tidak sama ukurannya dengan lubang knalpot variasi.
"Salah satu penyebabya lubang knalpot bawaan. Sebab ukuranya tidak sama dengan lubang besaran knalpot variasi, jadi bisa menyebabkan ketidak singkronan pada sirkulasi asap yang keluar. Jadi kurang lebih seperti itu itu gambarannya," katanya kepada Kompas.com, Selasa (23/1/2024).
Selain itu, Werry Yulianto, Export Manager karoseri Laksana mengatakan, dua lubang knalpot bus generasi sebelumnya memang bisa difungsikan kedua knalpot, lalu pada akhirnya hanya satu sisi saja karena merepotkan.
Selain itu, sering ditemui juga tipe sasis bus dengan knalpot yang menghadap ke bawah. Misalnya seperti yang dimiliki sasis Scania. Kalau kasusnya seperti ini, knalpot di bodi belakang bus hanya menjadi hiasan, atau bahkan tidak dipasang muffler tambahan.
"Dahulu dipasang semua, cuma kadang jadi repot, membuat pipa melintang dari kanan ke kiri. Selain itu rawan keropos juga,” kata Werry kepada Kompas.com.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/23/154200715/alasan-2-lubang-knalpot-bodi-bus-keluaran-terbaru-laksana-tidak-berfungsi