Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjualan Mobil Melambat di 2023, Ini Penyebabnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil di pasar domestik sepanjang 2023 melambat 4 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Dalam data yang disajikan, total penjualan mobil yang sudah dikemas sebanyak 1.005.802 unit dari sebelumnya 1.048.040 unit (wholesales). Sementara penjualan ritel, turun 1,5 persen menjadi 998.059 unit.

Sekertaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengungkapkan, kondisi ini terjadi karena adanya perlambatan laju pasar di akhir kuartal III/2023, tepatnya September-Oktober 2023.

"Kala itu Amerika Serikat menaikkan interest rate-nya sehingga dollar keluar. Oleh karena itu, perbankan melakukan pengetatan peminjaman," kata dia, Rabu (17/1/2024).

Akibatnya, berdampak besar terhadap penjualan mobil mengingat di Indonesia, mayoritas pembelian kendaraan bermotor menggunakan jasa pembiayaan alias kredit.

"Sebanyak 80 persen penjualan kendaraan bermotor itu menggunakan pembiayaan dari jasa keuangan. Jadi dampaknya besar," ujar Kukuh.

Diketahui, Berdasarkan data Biro Statistik AS, saat ini AS sedang mengalami inflasi sebesar 3,2 persen sejak Juli 2023. Inflasi disebabkan oleh kenaikan harga sewa rumah yang tinggi.

Sedangkan, biaya barang seperti kendaraan dan furnitur malah turun. Dampaknya, membuat nilai rupiah terhadap dollar AS melemah.

Kendati demikian, ia yakin bahwa pasar otomotif nasional pada tahun ini akan lebih baik meski menghadapi tahun politik. Diprediksi, penjualan mobil mencapai sekurangnya satu juta unit.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/17/180100515/penjualan-mobil-melambat-di-2023-ini-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke