JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki tahun 2024, Toyota Indonesia tak pasang target ekspor "muluk-muluk." Jika sepanjang 2023 Toyota berhasil mengekspor lebih dari 285.000 unit maka target tahun ini targetnya sebesar 300.000 unit.
Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan, tahun 2024 menjadi tahun menantang karena masih dibayang-bayangi ketidakpastian ekonomi dunia.
"Sejumlah upaya kami lakukan untuk mengakselerasi performa ekspor industri otomotif nasional dengan menghadirkan varian kendaraan elektrifikasi lengkap sesuai dengan kebutuhan konsumen global,” ungkap Nandi.
Tahun lalu Toyota Indonesia mengirim sebanyak 11 varian mobil, mulai dari SUV, MPV, sedan dan juga hatchback ke 100 negara di dunia. Tak cuma mobil berbahan bakar konvensional tapi juga mobil hybrid.
Catatannya, Kijang Innova Zenix Hybrid berhasil ekspor hampir 3.000 unit. Sementara varian Yaris Cross Hybrid yang baru meluncur pertengahan tahun lalu terkirim lebih dari 6.400 unit ke konsumen mancanegara.
Bob Azam, Wakil Presiden Direktur TMMIN, mengatakan, penerimaan yang baik di pasar luar negeri akan terus dijaga. Pihaknya juga konsisten untuk mengembangkan pasar yang sudah ada.
"Kami juga melakukan beragam aktivitas ekspansi demi mengoptimalkan kinerja ekspor, seperti menambah negara tujuan ekspor ke pasar non tradisional juga diversifikasi model ekspor kendaraan seperti Fortuner cash carrier ke Vietnam dan Fortuner Escort ke Palau,” ujar Bob.
Menatap 2024, Indonesia sendiri diharapkan dapat menjadi salah satu negara penopang dengan pertumbuhan ekonomi yang masih positif, agar berkontribusi bagi pemulihan ekonomi.
Sejumlah lembaga dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada level 5 persen di antaranya, IMF yang memperkirakan di angka 5 persen, Bank Dunia 4,9 persen, sementara pemerintah menargetkan 5,2 persen.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/11/082200715/target-ekspor-toyota-indonesia-2024-tak-muluk-muluk