JAKARTA, KOMPAS.com - Saat cuaca hujan, pengendara mobil sebaiknya lebih ekstra hati-hati dan menurunkan kecepatan. Terutama saat melintas di tol, sebab jalan yang basah dan tergenang berpotensi memicu terjadinya aquaplaning.
Seperti video yang diunggah oleh akun Instagram @dashcamindonesia, Senin (8/1/2024). Dalam rekaman tersebut, terlihat satu unit mobil Mitsubishi Pajero Sport tergelincir dan berhenti usai menabrak pembatas jalan tol akibat mengalami aquaplaning.
Belum diketahui secara pasti di mana insiden itu terjadi, namun dalam narasi unggahan itu dikatakan bahwa kejadian di Tol Semarang pada 7 Januari 2024.
Aquaplaning merupakan kondisi slip di mana roda melayang saat melalui genangan air dalam kecepatan tinggi.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menjelaskan, mobil yang sedang melaju di genangan air membuat telapak ban ibarat batu tipis yang dilempar ke sungai, melayang karena kecepatan tinggi.
Ketinggian roda melayang saat mengalami aquaplaning bervariasi tergantung dari seberapa cepat kendaraan tersebut melaju.
“Bisa saja satu cm, atau kurang. Tergantung dengan kecepatan kendaraannya,” ucap Jusri, belum lama ini kepada Kompas.com.
“Jangan panik, jangan ngerem, jangan ngegas. Tahan saja. Nanti begitu ban itu melewati genangan air, dia kan kembali ke permukaan,” kata Jusri.
Mengerem kendaraan secara tiba-tiba justru dapat memperparah aquaplaning, dan membuat kendaraan menjadi semakin sulit untuk dikendalikan. Untuk itu, Jusri menyarankan pengemudi untuk tetap tenang.
“Segala upaya-upaya yang dilakukan sebelumnya oleh orang-orang, yang tidak tahu, ngerem dan lain-lain, hanya akan memperparah kondisi aquaplaning,” ucap Jusri.
Hal senada juga diungkapkan oleh Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana. Ia menegaskan, langkah pertama yang bisa dilakukan pengemudi saat mobil mengalami aquaplaning adalah dengan tidak panik dan tetap tenang.
“Saat aquaplaning terjadi lepas pedal gas, rem dan kopling. Jangan dilawan tapi diikuti saja, sambil tahan posisi setir. Ketika dapat traksi koreksi sedikit demi sedikit,” ucap Sony.
Kemudian, pengemudi jangan langsung injak rem atau deselerasi mendadak, karena kalau salah satu ban selip bisa mengakibatkan mobil melintir. Menurut Sony, langkah paling aman untuk menghindari gejala aquaplaning adalah menurunkan kecepatan sebelum melewati genangan air.
“Kalau sudah terlihat ada genangan air, langsung lepas gas dan rem agar kecepatan berkurang. Kalau sudah di atas malah jangan direm, karena roda bisa kehilangan traksi, kecuali sudah pakai rem ABS,” kata Sony.
Sony menambahkan, gejala aquaplaning marak terjadi pada mobil yang bannya sudah mulai aus. Untuk itu ia menyarankan pengemudi selalu memantau kembangan ban dan tekanan air sesuai rekomendasi pabrikan.
“Tekanan angin yang kurang akan membuat tapak ban bagian tengah tidak menapak sempurna, jadi air lebih banyak di daerah itu. Pastikan alur ban masih cukup untuk jalur air saat melewati genangan,” ujar Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/09/062200115/ingat-bahaya-aquaplaning-saat-berkendara-di-musim-hujan