JAKARTA, KOMPAS.com - Maling kaca spion mobil masih sering terdengar sebab kaca spion merupakan salah satu bagian yang paling mudah dicuri dan cukup berharga jika dijual lagi.
Selain mudah dicuri, kaca spion sering dijadikan target karena pencuri mudah menjualnya lagi dan keberadaan spion yang sudah dicuri sulit dilacak.
Cara kerja maling spion biasanya dengan mematahkan engsel atau dudukan spion. Caranya mayoritas dengan cara memutarnya ke arah luar hingga patah.
Robin, pemilik Bigbee Autopart, toko khusus spion di MGK Kemayoran, Jakarta, mengatakan, buat pemilik mobil yang spionnya patah terkena tangan maling maka harus ganti satu set yaitu kaki-kaki alias dudukan dan kacanya.
"Kenapa spion kemalingan mesti ganti satu set? karena sudah patah, segitiganya atau bahasanya itu kakinya sudah patah dan kalau mau disambung lagi sudah tidak bisa," ujar Robin kepada Kompas.com, Jumat (5/1/2024).
Robin mengatakan, satu-satunya kelemahan mengganti satu set ialah harga yang lumayan mahal. Tapi dengan mengganti satu set maka masalahnya selesai.
"Kalau tetap disambung namanya rekondisi. Tapi kita tidak main rekondisi kita mainnya bekas, tapi 100 persen orisinal," ujar Robin.
"Pokoknya jangan main yang rekondisi. Pertama resikonya besar dan perbaikannya sama saja, jadi mending ganti semuanya," katanya.
Robin mengatakan, pada dasarnya spion mobil ada dua, pertama yang dudukannya terletak di dekat kaca pangkal pilar A mobil dan yang kedua dudukannya berada di bagian bodi mobil.
"Ada yang nempel di kaca dan juga di bodi. Semua sama saja (kalau patah karena maling mesti diganti satu set)," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/08/110200415/alasan-kalau-spion-mobil-patah-mesti-ganti-satu-set