JAKARTA, KOMPAS.com - Casey Stoner termasuk mantan pebalap yang kerap mengkritisi MotoGP sekarang ini. Bahkan, yang terbaru adalah dia berpendapat bahwa sebaiknya sprint race dihapuskan saja.
Mulai musim ini, MotoGP menerapkan balapan dengan format sprint race. Balapan digelar pada Sabtu, dengan jumlah putaran dan poin setengah dari normalnya.
Format ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah penonton MotoGP. Selain itu, untuk menambah tingkat persaingan antara pebalap.
Namun, yang terjadi musim ini justru tidak seperti yang diharapkan. Banyak pebalap yang mengalami kecelakaan saat sprint race berlangsung.
Casey Stoner mengatakan, perkembangan di MotoGP semakin ke arah Formula 1 (F1). Motor balap sekarang ini dilengkapi banyak perangkat aerodinamika. Selain itu, formatnya pun juga mengikuti.
"Ada banyak hal yang terjadi yang menurut semua orang adalah kemajuan. Namun, mereka harus melambat. Tidak ada satu pun balapan tahun ini di mana setiap pebalap ada di kursinya," ujar Stoner, dikutip dari Crash.net, Kamis (4/1/2024).
Stoner menambahkan, kondisi tersebut memberitahukan bahwa ada banyak sekali yang terjadi, bahkan terlalu banyak. Menurutnya, MotoGP saat ini mencoba meniru F1, hanya saja MotoGP memiliki jauh lebih banyak teknologi pada kendaraannya.
"Kita seharusnya tidak meniru mereka dengan turut menggelar sprint race. Biarkan saja apa adanya, dan Anda akan memiliki setiap pebalap di motornya masing-masing pada setiap balapan," kata Stoner.
Musim ini tercatat tidak ada satu seri pun di mana pebalap MotoGP berjumlah lengkap. Setiap serinya selalu ada yang cedera dan absen.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/04/094200015/stoner-usul-sprint-race-dihapuskan-jangan-ikut-ikutan-formula-1