Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hitung Jarak Aman Ideal di Belakang Bus Saat Macet di Puncak

Namun sebagai destinasi wisata Kawasan Puncak sering macet. Sedangkan dalam kondisi macet parah bisa berdampak pada kondisi mobil terutama kendaraan besar yang harus merayap di kondisi menanjak.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu menjelaskan, jika terkena macet di Puncak, usahakan untuk menjaga jarak terutama jika berada di belakang kendaraan besar seperti bus dan truk.

Namun, berapa jarak ideal jaga jarak yang dimaksud?

"Berapa meter adalah pertanyaan yang bagus. Kalau mobil bergerak kita bisa punya jarak pedoman yaitu waktu mekanikal dan reaksi manusia yaitu sekitar tiga detik," ujar Jusri kepada Kompas.com, Sabtu (23/12/2023).

"Waktu reaksi manusia ialah saat ketika meeka sadar bahwa ada bahaya ada bus atau truk mundur sehingga pengemudi memutuskan harus menghindar, tapi kalau kecepatan nol, mobil di depan dari nol, itu jaraknya kurang lebih tiga kali panjang badan kendaraan. Jaga jarak tiga kali panjang mobil itu kalau (kecepatan) nol ya, jangan sampai salah kaprah ya," ujar Jusri.

Masalahnya kata Jusri, hal tersebut memang sulit dilakukan di Indonesia apalagi di kondisi macet di Kawasan Puncak sebab dianggap tidak efektif dari sisi kecakapan mengemudi.

"Di Indonesia kita masih lemah menerapkan standar jarak aman kalau kita mengikuti jarak menjaga jarak tiga kali panjang kendaraan di daerah tanjakan," kata Jusri.

"Maka yang terjadi kemungkinan yang terjadi ialah diklakson sama orang disuruh maju, atau yang kedua dia akan segera disalip oleh kendaraan lain, masuk ke sana," ujar Jusri.

"Orang bertanya berapa jarak aman, namun masalahnya itu dalam kondisi ideal. Sedangkan di Indonesia tidak ideal. Minimal dua pajang kendaraan, misalkan panjang mobil 4 meter berarti kalau dua kali panjang 8 meter," katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/25/100200315/hitung-jarak-aman-ideal-di-belakang-bus-saat-macet-di-puncak-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke