KLATEN, KOMPAS.com - Mobil penggerak roda belakang (RWD) banyak diburu masyarakat karena dinilai lebih jago melibas tanjakan daripada penggerak roda depan (FWD) yang banyak dijumpai di mobil keluaran baru.
Sayangnya sistem RWD mulai ditinggalkan oleh pabrikan dengan alasan efisiensi. Meski sebagian masyarakat kecewa dengan keputusan tersebut, faktanya sistem penggerak roda belakang memang banyak kerugiannya.
Sehingga tidak aneh jika dewasa ini produsen mobil banyak mengeluarkan mobil dengan sistem FWD yang lebih ringkas.
Pemilik Aha Motor Yogyakarta Hardi Wibowo mengatakan salah satu faktor yang menjadi kelemahan mobil RWD adalah konstruksinya.
“Jumlah komponen yang banyak membuat mobil RWD kurang efisien, karena kebanyakan mobil penumpang memiliki mesin yang terletak di depan, sehingga membutuhkan komponen lebih untuk menyalurkan tenaga,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Sabtu (25/11/2023).
Menurut Hardi konstruksi sistem RWD membuat sebagian tenaga mesin terbuang untuk sekadar menggerakkan komponen penyalur tenaga sehingga konsumsi BBM akan lebih boros.
Banyaknya jumlah komponen pada sistem RWD sedikit banyak juga membuat bobot kendaraan lebih berat, sehingga akan menjadi beban tersendiri untuk mesin.
“Karena komponennya lebih banyak, maka perawatan serta perbaikan mobil RWD cenderung lebih banyak daripada yang FWD,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan mobil RWD memang cocok digunakan di daerah pegunungan karena lebih tangguh untuk melibas tanjakan. Tapi jika mobil-mobil perkotaan dengan medan jalan landai, maka mobil FWD lebih unggul.
Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, sistem penggerak roda belakang memang lebih unggul untuk melibas tanjakan tapi juga memiliki kekurangan.
"Mobil RWD, secara desain tidak sederhana, ada gardan, propeller shaft, dan segala macam. Kerugiannya banyak. Selain itu, dek belakang tidak bisa lurus kaki penumpang. Sebab, perlu ada tempat untuk propeller shaft. Jadi, secara desain tidak sederhana," ujar Didi kepada Kompas.com, belum lama ini.
Menurut Didi, perbedaan efisiensi bahan bakar antara sistem FWD dengan RWD bisa mencapai 10 persen. Kemudian dari segi biaya, penggerak roda belakang juga lebih mahal sebab banyak komponen yang digunakan.
Jadi, banyaknya komponen yang digunakan pada sistem RWD memang banyak mendatangkan kerugian baik dari soal penyaluran tenaga mesin, konsumsi BBM, konstruksi bahkan perbaikannya lebih banyak bila terjadi kerusakan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/27/081200715/daftar-kekurangan-mobil-penggerak-roda-belakang