JAKARTA, KOMPAS.com - Pamor kendaraan listrik di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Menurut data Gaikindo, penjualan kendaraan listrik di Indonesia selama Januari–September 2023 mencapai 12.081 unit, naik 279 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu.
Beberapa produsen mobil di Tanah Air juga sudah memiliki lini produk kendaraan listrik murni. Salah satunya adalah Hyundai yang punya Ioniq 5 dan Ioniq 6 di segmen tersebut.
Kendari demikian, Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengatakan, mobil Internal Combustion Engine (ICE) atau bensin tidak akan punah meski tren kendaraan listrik terus meningkat.
“Kalau kita bercermin di internasional rasanya baru satu negara yang bisa EV nya diatas 50% dalam salah satu market yaitu Norwegia, bahkan Cina juga belum,” kata Frans, saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).
Menurut Frans, yang nantinya terjadi adalah minta konsumen Indonesia terhadap kendaraan listrik terus meningkat, sehingga penjualan ICE perlahan akan semakin turun.
“Kalau kita baca literatur yang ada market otomotif itu tentunya akan seperti EV itu akan naik terus, ICE itu akan cenderung turun. Tapi tidak pernah ada literatur yang menyatakan bahwa ICE akan punah, atau akan hilang menjadi nol,” ucap Frans.
“Pasti akan terjadi yang namanya titik keseimbangan di mana ada EV dan ada ICE tapi kalau secara komposisi ICE sekarang paling tinggi, lama-lama akan turun,” lanjutnya.
Terlebih, saat ini Hyundai sedang membangun pabrik baterai kendaraan listrik pertama, di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang dipastikan siap beroperasi pada April 2024 mendatang. Sehingga tak menutup kemungkinan pertumbuhan mobil listrik di Indonesia akan semakin cepat berkembang.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/08/162100315/hyundai-sebut-mobil-mesin-bensin-tidak-akan-punah