JAKARTA, KOMPAS.com - PT Neta Auto Indonesia (NAI) untuk sementara ini masih melakukan impor secara utuh terhadap produknya. Untuk ke depannya, pabrikan asal China ini akan memproduksi mobil listrik dengan cara Incompletely Knocked Down (IKD).
Fajrul Ilhami, Director of External Affairs and Product PT NAI, mengatakan, ada tiga fase yang akan dilewati oleh PT NAI. Pertama, fase pengenalan. Lalu, ada fase Completely Knocked Down (CKD), dan setelah itu, fase IKD.
"Tidak menutup kemungkinan nanti setelahnya ada tahapan-tahapan pengembangan produk, di mana konten lokal yang akan ditinggikan," kata Fajrul.
Fajrul mengatakan, fase pengenalan ditujukan untuk Neta V yang saat ini statusnya masih Completely Built Up (CBU). Fase kedua, yakni kuartal II 2024, akan membuat Neta V dan Neta U versi CKD.
"Pada fase IKD, akan ada penambahan local content. Nah, harapannya bisa dapat local content (40 persen), harga bisa lebih di-compress," ujarnya.
"Nanti kita akan hitung ulang (harganya). Artinya, dari tim finance akan mengkalkulasikan kira-kira berapa persen angka penurunannya. Kita belum bisa jawab sekarang, nanti kita akan coba studi lagi terkait dampak insentif itu berapa yang bisa kita tawarkan mengenai harga," kata Fajrul.
Saat ini, PT NAI sedang mengusahakan untuk mengimpor 100 unit Neta V hingga November 2023. Seratus unit tersebut merupakan jatah untuk konsumen yang sudah melakukan transaksi atau membuat Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/26/150100915/neta-lakukan-ikd-demi-tingkatkan-tkdn-harga-bisa-lebih-kompetitif