JAKARTA, KOMPAS.com - Ford Ranger punya tampilan yang kekar dan gagah, namun pandangan masyarakat menilai sulit merawat mobil keluaran Amerika Serikat ini karena suku cadangnya mahal.
Anggapan itu terbentuk dari beberapa faktor. Pertama merek AS mirip-mirip merek Eropa lebih mahal dari mobil Jepang. Kemudian kedua, Ford pernah hengkang yang saat itu dipegang Ford Motor Indonesia (FMI).
Edi Artanto, kepala bagian suku cadang bengkel spesialis Ford Auto Solution (FAS) di Cirendeu, Tangerang Selatan, mengatakan, mahal atau tidaknya suku cadang Ranger sebetulnya variatif.
"Sebetulnya mahal di sini sifatnya tentatif dilihat dari sisi mana, Ranger itu banyak tipe dari 2004 sampai terakhir itu 2012 (model terakhir sebelum New Ranger 2015)," kata Edi kepada Kompas.com, di Tangerang Selatan, Jumat (20/10/2023).
"Kalau dibilang mahal kita perbandingannya dengan brand apa dulu. Kalau semisal dengan yang Jepang, Ford cenderung mahal, apalagi tipe-tipe di atas 2012 (2013,2014, dll)," ujar dia.
Edi tak menampik bahwa harga kaki-kaki Ranger cukup menguras kantong. Namun dia mengatakan, jika konsumen merasa terbebani harga suku cadang asli bisa membeli produk aftermarket.
"Misal kaki-kaki dia memang mahal, seperti tie rod, long tie rod, ball joint, sokbreker memang mahal, tapi paling tidak ada aftermarketnya, opsi kedua, KW kalau kita bilang," katanya.
"Ada juga brand Thailand, Taiwan ada tapi memang kualitasnya jauh dari yang orisinal," ujar Edi.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/21/124200415/ingin-pelihara-ford-ranger-jangan-kaget-harga-suku-cadang