SUKOHARJO, KOMPAS.com - Sudah menjadi hal wajar ketika melakukan perawatan mobil maka konsumen melakukan tune up dan penggantian oli mesin.
Selain menjadi anjuran dari pabrikan, tune up dan ganti oli memang umumnya dilakukan secara bersamaan hingga menimbulkan anggapan bahwa setiap melakukan tune up wajib diikuti ganti oli mesin.
Lantas, apakah hal itu benar adanya? Simak penjelasan ahli sebagai berikut!
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service mengatakan tune up dan penggantian oli mesin merupakan perawatan yang terpisah meski biasanya dilakukan secara bersamaan.
“Karena tune up sendiri memiliki makna luas yakni wujud upaya mengembalikan performa mobil mendekati kondisi barunya, jadi di dalamnya bisa saja ada penggantian oli dan lainnya,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, Sabtu (14/10/2023).
Pemilik bengkel di Polokarto, Kabupaten Sukoharjo ini mengatakan dewasa ini tune up dimaknai sebagai pemeriksaan, dan pembersihan komponen-komponen penting dalam menunjang performa.
Seperti pemeriksaan sekaligus pembersihan pada filter udara, busi, throttle body, belt dan sebagainya. Proses tune up juga menjadi sarana untuk menentukan apakah komponen-komponen tersebut perlu diganti atau tidak.
“Misal oli mesin baru saja diganti sendiri atau di tempat lain, maka tune up biasanya dilakukan menususl sehingga pas waktunya tune up kondisinya masih bagus, itu tidak diganti oli mesinnya tidak masalah,” ucap Muchlis.
Muchlis memastikan yang menjadi masalah adalah ketika oli mesin tidak diganti padahal sudah waktunya ganti, itu akan membuat mesin cepat aus dan menyebabkan masalah serius.
“Kecuali ada pekerjaan tune up yang bisa mengotori atau mempengaruhi kualitas oli mesin, maka sebaiknya oli diganti juga saat tune up,” ucap Muchlis.
Menurut Muchlis setiap bengkel memiliki prosedur yang berbeda-beda dalam melakukan tune up sehingga itu bisa menentukan apakah oli mesin wajib diganti juga setelah tune up.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/15/180100715/benarkah-setiap-tune-up-wajib-ganti-oli-mesin-