JAKARTA, KOMPAS.com - Penelitian menunjukkan panas yang berlebihan bisa mengurangi jangkauan dari mobil listrik berbasis baterai.
Dikutip dari Carscoops, Jumat (22/9/2023), studi baru dari Amerika Serikat, Recurrent, mengungkapkan bagaimana cuaca panas dapat mempengaruhi masa pakai baterai kendaraan listrik.
Penelitian ini mengamati lebih dari 12.500 unit Tesla di Amerika Serikat. Recurrent menyatakan, hasil penelitian berlaku untuk semua model dan tahun pembuatan Tesla, tetapi hasilnya paling jelas terlihat pada Model Y lansiran 2020.
Dalam studinya, Recurrent menguji seberapa jauh jangkauan Tesla Model Y 2020 di zona iklim dingin dibandingkan dengan zona iklim panas.
Kendaraan diberi skor jangkauan untuk setiap zona, yang mewakili persentase dari kisaran asli yang seharusnya dapat dicapai. Misalnya, range score 90 berarti kendaraan ini diharapkan dapat mencapai 90 persen dari jangkauan aslinya.
Penelitian Recurrent mengungkapkan bahwa Tesla Model Y 2020 di zona iklim dingin memiliki range score rata-rata 95. Sebagai perbandingan, mereka yang berada di lingkungan yang panas memiliki rata-rata range score 92.
Studi tersebut mengatakan bahwa paparan panas yang berlebih menambah energi ekstra pada reaksi elektrokimia dalam baterai, sehingga mempercepat degradasi. Adapun ambang batas yang diterima secara umum untuk degradasi baterai yang dipercepat adalah sekitar 30 derajat C atau sekitar 86 derajat F.
Kendati demikian, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemilik mobil listrik di iklim panas untuk memperpanjang masa pakai baterai mereka. Misalnya, parkir di garasi atau di tempat teduh.
Namuni jika pemilik kendaraan harus parkir di luar dalam cuaca panas, disarankan untuk melakukannya ketika baterai mobil terisi setengah.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/22/092200315/cuaca-panas-mereduksi-jarak-tempuh-kendaraan-listik