Meski Dilarang Menperin, Hyundai Tetap Kerek Harga Ioniq 5

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pernah mengatakan bahwa Agen Pemegang Merek (APM) yang mendapatkan insentif mobil listrik dilarang menaikkan harga jualnya.

Agus mengatakan, produsen kendaraan listrik tidak boleh menaikkan harga jual selama program subsidi kendaraan listrik.

"Agen Pemegang Merek (APM) enggak boleh menaikkan harga jual sampai program ini selesai. Khusus untuk produk yang mereka sudah daftarkan ke kami untuk ikuti program ini," kata Agus usai konferensi pers Insentif KBLBB di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Senin (6/3/2023).

Meski demikian, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) belum lama ini tetap menaikkan harga Ioniq 5. Kenaikan harga tersebut bersamaan dengan penyematan fitur terbaru, yakni Hyundai Bluelink.

"Setahu saya perbedaannya Rp 11 juta. Kurang lebih Rp 11 juta di setiap varian," ujar Putra Samiaji, Head of After-sales and Service PT HMID, kepada wartawan, saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Ioniq 5 tipe terendah atau Prime Standard Range, dibanderol Rp 748 juta. Sedangkan tipe tertinggi atau Signature Long Range, harganya Rp 859 juta.

Setelah disematkan Hyundai Bluelink, naik menjadi Rp 759 juta untuk Prime Standard Range. Sementara tipe Signature Long Range, harganya menjadi Rp 870 juta.

Untuk diketahui, Hyundai Bluelink merupakan teknologi yang dapat menghubungkan smartphone dengan mobil melalui aplikasi. Beberapa fungsi pada mobil bisa diaktifkan melalui fitur-fitur pada aplikasi tersebut.

Ketika dikonfirmasi oleh Kompas.com, pihak HMID mengatakan, dari sisi Hyundai sudah melakukan implementasi di lapangan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.

"Perlu kami informasikan juga bahwa Ioniq 5 yang kami perkenalkan pekan lalu tanggal 13 September 2023, adalah Ioniq 5 model terbaru yang sudah dilengkapi oleh fitur Hyundai Bluelink," ujar Uria Simanjuntak, Head of Public Relations PT HMID, belum lama ini.