JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu topik utama dalam pembahasan regulasi teknis MotoGP 2027 mendatang adalah soal penurunan kapasitas mesin dari 1.000 cc menjadi 850 cc.
Pemangkasan kapasitas mesin menjadi 850 cc ini mencuat setelah kecepatan motor MotoGP dianggap terlalu kencang seperti yang terjadi sekarang.
Usulan tersebut mendapat dukungan dari hampir seluruh pabrikan peserta MotoGP, namun ada juga yang menentangnya.
"Termasuk dalam proposal yang didukung Ducati, adalah menurunkan mesin dari 1.000 cc menjadi 850 cc," ujar General Manager Ducati Corse Luigi Dall'Igna, dilansir dari Corsedimoto (30/8/2023).
"Ada 3,5 pabrikan yang mendukung, namun ada 1,5 yang menentangnya," kata dia.
Dari penjelasan Gigi Dall'Igna, kabarnya tiga tim pabrikan MotoGP telah menyetujui rencana tersebut. Adapun satu tim pabrikan masih bimbang, dan satu sisanya menentang.
Pabrikan yang paling menentang usulan tersebut adalah Aprilia, yang menilai perubahan kapasitas mesin akan menjadi pemborosan anggaran.
Menurunkan mesin dari 1.000 cc menjadi 850 cc, sama dengan melakukan pengembangan mesin dari nol lagi dengan biaya yang sangat besar.
CEO Aprilia Racing Massimo Rivola, mengusulkan beberapa solusi lain untuk mengurangi tenaga mesin tanpa harus menggantinya.
Rivola pun juga yakin tenaga dan kecepatan motor akan berkurang, saat bahan bakarnya beralih menjadi biofuel dalam beberapa tahun ke depan.
Namun Dall'Igna menegaskan, solusi yang diberikan Aprilia tersebut akan memberikan masalah-masalah baru ke depannya.
"Kecepatan maksimal bisa menyebabkan masalah ke depannya jika kita tidak melakukan sesuatu. Ini sudah terlalu tinggi," ucap Dall'Igna.
"Kita harus memastikan aturan barunya berlaku sampai 2031, delapan tahun hingga sekarang. Jika masih menggunakan 1.000 cc sampai saat itu, top speed akan naik setiap tahunnya, kita akan mendapat masalah," ujar dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/31/104200915/mayoritas-tim-pabrikan-setuju-kapasitas-mesin-motogp-turun-jadi-850-cc