TANGERANG, KOMPAS.com - Berbagai merek otomotif turut meluncurkan berbagai produk terbaik dan terbaru, di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, termasuk jenis hybrid dan listrik yang mana diklaim menjadi solusi untuk mengatasi polusi.
Bahkan, pamor dari mobil hybrid cukup populer di GIIAS 2023. Lalu apakah tahun ini menjadi momentum yang tepat bagi mobil yang berbasis elektrifikasi untuk mencegah polusi?
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan, polusi tidak hanya disebabkan oleh mobil saja, namun sepeda motor juga ikut menyumbang permasalahan lingkungan.
Sementara itu, dari sisi perkembangan mobil, kini emisi gas buang dibuat jadi lebih bersih dengan menggunakan standar Euro2, Euro3 dan berkembang ke Euro4.
"Saat ini kita sudah masuk Euro4. Euro4 ini tentunya mobil sendiri harus siap bahan bakarnya juga. Kemudian perawatan mobilnya itu juga harus berjalan dengan baik," kata Nangoi di ICE BSD, Sabtu (19/8/2023).
Nangoi juga mengatakan, saat ini telah ada produk mobil yang sudah memenuhi syarat untuk tidak menjadi kendaraan yang jadi sumber polusi. Dia juga menegaskan tidak menekankan apakah itu listrik atau tidak, yang penting mobil tersebut harus bersih lingkungan.
"Jadi apakah bisa misalnya mau pakai hidrogen, dia mau pakai mobil mesin kombusi, tapi bahan bakarnya adalah yang bahan bakar betul-betul bersih seperti etanol atau apapun segala macam," kata Nangoi.
Menurut Nangoi, saat masih banyak alternatif untuk mencegah polusi daripada memaksakan diri untuk beralih pakai mobil listrik. Sebab, dari kendaraan niaga sendiri belum memungkinkan bila menggunakan truk listrik yang mana harus melintasi jarak yang panjang dengan muatan yang berat.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/20/164100315/mobil-listrik-belum-bisa-jadi-solusi-kurang-polusi-udara