JAKARTA, KOMPAS.com - Jika pengendara hendak melakukan perjalanan jauh menggunakan motor listrik, ada beberapa anjuran bermanfaat yang bisa digunakan.
Tentunya, faktor utama yang harus diperhatikan adalah kapasitas baterai dan kemampuan daya jelajah. Supaaya tidak mengalami kendala motor mati mendadak, faktor ini harus diperhatikan secara cermat.
Maman Suparman, Anggota senior komunitas sepeda motor listrik (kosmik) sekaligus penggagas kampanye touring motor listrik, membagikan beberapa tips bagi pengguna pemula.
“Ada dua hal yang harus dilakukan. Pertama kalkulasi jarak dan titik berhenti, kedua atur percepatan berkendara,” ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (23/7/2023).
Untuk kalkulasi jarak, Maman menyarankan untuk mencari titik pemberhentian berdasarkan dua pertiga daya jelajah motor. Misalnya hendak berkendara sejauh 100 kilometer, sebaiknya berhenti di sekitar kilometer ke-60.
Tempat pemberhentian juga sebaiknya memilih lokasi yang memungkinkan pengisian daya. Misalnya stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di kantor PLN.
“Ini menghindari baterai habis total juga, karena itu kan tidak baik untuk motor. Pokoknya disesuaikan saja dengan daya jelajah maksimal motor,” ucapnya.
Anjuran kedua adalah seputar mengatur kecepatan. Maman mengatakan, sebaiknya pengendara menghindari kecepatan tinggi dan akselerasi berlebih karena dua alasan, yakni keselamatan dan efisiensi daya.
Jika motor listrik terlalu sering diajak ngebut, penarikan daya dari baterai akan meningkat secara signifikan, dan bisa memicu overdischarge.
“Intinya harus konsisten dan kecepatannya stabil. Misalnya motor listrik bisa digeber sampai 100 kpj, supaya baterainya efisien, sebaiknya gas stabil di 60 kpj saja,” ucapnya.
Kecepatan yang konstan dan stabil akan membuat controller tidak berlebihan menarik daya. Hal ini mencegah terjadinya overheating dan baterai cepat habis.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/23/180100615/pakai-motor-listrik-untuk-jarak-jauh-perhatikan-hal-ini