Suzuki Jimny SJ30 Tampil Klimis di Indonesia Jimny Festival 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelaran Indonesia Jimny Festival (IJF) 2023 berlangsung pada 17-18 Juni 2023 Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Ajang ini sekaligus menjadi pemersatu pemilik dan pecinta Jimny di Indonesia, mulai dari generasi pertama hingga generasi keempat, baik yang orisinal maupun modifikasi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, ada salah satu mobil Suzuki Jimny yang menarik untuk diulas, yakni Suzuki Jimny generasi kedua SJ30. Mobil ini merupakan hasil restorasi dari bengkel Garasi 164 yang berada di Semarang.

“SJ30 Jimny generasi kedua, dibangun karena spesies mobil ini jarang. Kebetulan pemiliknya juga memang mau mengoleksi semua varian Jimny,” ucap Damar, salah satu punggawa Garasi 164, saat ditemui Kompas.com, di Sirkuit Internasional Sentul, Sabtu (17/6/2023).

Menyoal eksterior, mobil ini tampil begitu klimis dengan cat berwarna oranye. Jika dilihat sekilas, fascia depannya tidak berbeda jauh dengan Jimny Sierra, hanya saja memiliki bumper yang lebih pendek dan 'pesek'.

Suzuki SJ30 ini menggunakan pintu setengah, tanpa frame kaca dan tanpa kaca pintu. Bagian pintu mobil ini menggunakan kanvas dengan gagang pintu berbentuk segitiga yang cukup klasik. Dilengkapi dengan knalpot dari Taniguchi.

“Untuk part seperti kaki-kaki, lampu, baut, semua ada parts number-nya, yang tidak ada baru kita buat disini. Ban speknya sesuai dengan orisinalnya, kalau dulu mereknya Bridgestone, tapi sudah tidak keluar. Ini kita pakai ban merek MRL,” kata Damar.

“Semua part import dari Jepang dan Belanda. Untuk bodi, kap mesin, gril, di Indonesia masih ada. Tapi untuk bemper, pelek, kaki-kaki, cover oli samping, piston, import,” lanjutnya.

Kemudian untuk bagian interior terlihat begitu rapi dengan part orisinal seperti jok SJ30. Untuk setir dan dasbor juga tampil klimis dengan part orisinal SJ30.

Menariknya, mobil ini menggunakan mesin 3 silinder 2 tak berkapasitas 539 cc dan bisa menghasilkan tenaga sebesar 28 dk dan torsi 52 Nm.

“Membangun mobil ini 9 bulan, semua part import dari Jepang dan Belanda. Untuk bodi, kap mesin, gril, di Indonesia masih ada. Tapi untuk bemper, pelek, kaki-kaki, cover oli samping, piston, import,” ucap Damar.

Adapun untuk membangun mobil ini membutuhkan waktu 9 bulan dengan dana sekitar Rp 400 juta.