Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ajak Honda e Berkendara di Jalan Raya, Stabil dan Menyenangkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, redaksi Kompas.com berkesempatan mencoba Honda e di pabrik PT Honda Prospect Motor (HPM) di Karawang, Jawa Barat. Kali ini, redaksi mendapat kesempatan untuk mencoba mobil listrik tersebut di jalan raya.

Pengujian kali ini cukup singkat, karena redaksi hanya diberi waktu empat jam untuk merasakan impresi berkendara Honda e di jalan raya.

Tanpa berlama-lama, redaksi langsung membawa Honda e ke daerah BSD. Sehingga, bisa merasakan bagaimana mobil listrik ini di jalan raya dan di jalan tol.

Honda e diklaim memiliki distribusi bobot yang merata, yakni 50 persen di bagian depan dan 50 persen di bagian belakang. Salah satu strategi untuk mendapatkan hal tersebut adalah penempatan baterai yang terletak tepat di tengah lantai mobil.

Benar saja, Honda e terasa sangat stabil dan responsif saat dikendarai, baik dari gasnya, setir, maupun pengeremannya. Mobil yang memiliki dimensi cukup ringkas ini juga stabil saat diajak bermanuver.

Dimensi Honda e dengan panjang 3.894 mm, lebar 1.752 mm, tinggi 1.512 mm, dan jarak sumbu roda 2.538 mm, membuat pengendara jadi lebih percaya diri saat menyalip di kondisi lalu lintas yang cukup ramai.

Namun, ada beberapa hal yang menjadi catatan saat mengendarai Honda e. Mobil ini didatangkan langsung dari Jepang dan masih dilengkapi dengan fitur untuk pasar otomotif di Jepang.

Salah satunya yang menarik perhatian adalah spionnya. Spion Honda e sudah tidak lagi menggunakan cermin, melainkan kamera. Tampilannya ada di layar kecil yang ditempatkan di ujung dasbor kanan dan kiri.

Sehingga, saat baru awal-awal menyetir, sedikit kagok karena biasa melihat spion yang ada di luar kaca jendela. Untuk diketahui, penggunaan spion kamera di Indonesia masih belum diizinkan oleh regulasi. Mobil yang dipasarkan di sini masih harus menggunakan spion cermin.

Tapi untuk selebihnya, Honda e bisa memberikan kenyamanan yang baik. Posisi berkendara ergonomis, karena jok bisa diatur tinggi rendah serta maju mundur. Setirnya juga sudah memiliki kemampuan tilt dan telescopic.

Terkait performa, Honda e dibekali dengan baterai berkapasitas 35,5 kWh. Dengan baterai tersebut, mobil ini diklaim dapat menempuh jarak hingga 222 km. Motor elektrik yang menggerakkan roda belakang mampu memiliki tenaga hingga 154 PS dan torsi 315 Nm.

Honda mengklaim kemampuan akselerasi Honda e untuk 0-100 kilometer per jam, dapat dicapai dalam waktu 8,3 detik. Redaksi juga mengetes kemampuan akselerasi Honda e menggunakan Racelogic.

Hasilnya, untuk 0-60 kilometer per jam, dapat dicapai dalam 3,6 detik. Sementara untuk 0-100 kilometer per jam, Honda e tercatat memiliki kemampuan akselerasi 8,2 detik. Padahal, kabin diisi oleh dua orang dewasa dengan bobot hampir mencapai 150 Kg.

Selain itu, mode berkendara yang digunakan juga Normal, bukan Sport. Dengan kata lain, Honda e memiliki performa yang sangat cukup untuk digunakan berkendara sehari-hari.

Sayangnya, waktu pengetesannya sangat terbatas. Sehingga, tidak bisa menguji seberapa baik efisiensi penggunaan dayanya. Namun, jika melihat panel instrumen, Honda e sudah digunakan untuk melaju hingga 406 kilometer. Konsumsi rata-rata penggunaan dayanya 28,2 kWh per 100 km atau jika dikonversi menjadi 3,54 kilometer per kWh.

Setelah berkeliling di daerah BSD, redaksi Kompas.com menemui kesulitan mencari stasiun pengecasan. Jika mencari lewat Google Maps, akan diarahkan pada tiga stasiun pengecasan. Pertama, SPKLU PLN di AEON Mall, Otopods di The Breeze, dan EVCuzz di Wisma BCA Foresta.

SPKLU PLN mengalami gangguan dan tidak bisa digunakan. Begitu pula dengan stasiun pengecasan Otopods. Tinggal tersedia EVCuzz, tapi sayangnya tidak tersedia fast charging. Sehingga, redaksi terpaksa mengecas Honda e di Jakarta.

Secara keseluruhan, Honda e memberikan pengalaman berkendara yang sangat menyenangkan. Pengendalian mobil melalui setirnya yang responsif sangat baik. Performa yang dihasilkan juga dinilai cukup untuk berkendara harian di perkotaan.

Namun, yang menjadi catatan mungkin jarak tempuhnya yang hanya sekitar 220 Km. Jika akan dibawa ke luar kota, seperti Bandung, yang jaraknya kurang lebih mencapai 150 Km, mungkin butuh perencanaan dan strategi yang matang agar bisa sampai lokasi tujuan.

Sayangnya, Honda e dihadirkan di Indonesia hanya untuk memperkenalkan teknologinya saja. Belum ada rencana untuk dipasarkan di Tanah Air.

Data spesifikasi Honda e:

Engine

  • Engine Type : Electric
  • Total electric power : 154 PS / 152 HP / 113 kW
  • Total electric torque : 315 Nm / 232 lb-ft
  • Maximum power - Output - Horsepower : 154 PS / 152 HP / 113 kW
  • Maximum torque : 315 Nm / 232 lb-ft
  • Number of electric engines: 1
  • Electric engine 1 type: Permanent magnet AC synchronous motor
  • Drive wheels - Traction - Drivetrain : RWD
  • Transmission Gearbox - Number of speeds :
  • 1 speed Auto CVT
  • op Speed : 145 Km/h / 90 Mph
  • Acceleration 0 to 100 km/h (0 to 62 mph) : 9.5 s

Dimensi

  • Wheelbase : 253.0 cm / 99.61 in
  • Length : 389.4 cm / 153.31 in
  • Width : 175.2 cm / 68.98 in
  • Height : 151.2 cm / 59.53 in
  • Front Axle : 152.0 cm / 59.84 in
  • Rear Axle : 151.6 cm / 59.69 in
  • Ground clearance : 14.5 cm / 5.71 in
  • Aerodynamic drag coefficient - Cx : -
  • Curb Weight : 1525 Kg / 3362 lbs
  • Weight-Power Output Ratio : 9.9 kg/hp

Baterai

  • Range (WLTP): 220 Km / 137 miles
  • Average energy consumption: 18 kWh / 100 Km (0.29 kWh / mile)
  • Battery Type : Lithium-ion
  • Charging Time : 05:55 (H:m)
  • Fast Charging Time : 0:16 (H:m)
  • Battery capacity : 35.5 kWh

https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/13/112200315/ajak-honda-e-berkendara-di-jalan-raya-stabil-dan-menyenangkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke