JAKARTA, KOMPAS.com - Pabrikan otomotif asal Jepang, Mazda dipastikan bakal berkontribusi terhadap kemajuan industri kendaraan bermotor listrik di Indonesia.
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) mengharap, salah satu perwujudan dari hal tersebut ialah dengan memproduksi dan memasarkan ke luar negeri mobil listrik berbasis baterai.
"Kami berharap Mazda dapat mempertimbangkan produk Mazda MX-30 (Electric Vehicle/EV) sebagai salah satu line-up yang diproduksi di Indonesia," ujat Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasamita dalam kunjungan kerja ke Jepang belum lama ini.
Menanggapi pernyataan Kemenperin, Managing Executive Officer Mazda Motor Corporation Hironoki Tanaka menyampaikan, saat ini Mazda tengah melakukan kunjungan kedua ke Indonesia.
Diharapkan, dengan hasil kunjungan itu, perusahaan dapat segera menentukan model yang akan diproduksi pabrik barunya nanti.
Berbicara mobil listrik yang diminta untuk diproduksi lokal oleh pemerintah, MX-30 merupakan produk yang memang ditunjukan untuk pasar Eropa yang aturan pada sektor emisi semakin ketat.
Mengusung teknologi elektrifikasi yang disebut e-Skyactiv1, Mazda menyematkan satu motor elektrik di roda depan. Spesifikasinya menghasilkan tenaga tertinggi 107 kW atau 144,9 PS, dengan torsi 264 Nm.
Unit penggerak ditenagai baterai lithium-ion 35,5 kWh yang diposisikan di lantai, guna memaksimalkan ruang. Sumber daya ini menurut hasil test WLTP dapat menjelajah sejauh 200 km.
Walau begitu, memungkinkan pengisian baterai mobil pakai konektor DC 50 kW, sehingga cuma butuh 30 sampai 40 menit untuk isi daya dari nol ke 80 persen. Kalau pengisian daya normal memakai koneksi AC 6,6 kW membutuhkan waktu sekitar 8 jam.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/12/162100515/intip-mobil-listrik-mazda-yang-akan-diproduksi-lokal