Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kontradiksi Sertifikasi Instruktur Sekolah Mengemudi Korlantas Polri

Sertifikasi TOT diharapkan dapat menciptakan instruktur sekolah mengemudi yang profesional dan kompeten, sehingga menghasilkan peserta didik yang memiliki kemampuan, bertanggung jawab dan beretika yang baik di jalan.

Program TOT ini memiliki tingkatan sertifikasi yaitu instruktur level 4 dan level 6.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) ternyata merupakan satu dari instruktur andal yang tidak mengikuti TOT dari Korlantas Polri, karena dinilai terlalu memaksakan.

"Kesimpulannya sekolah mengemudi atau penyeragaman instruktur bagus. Tetapi kalau tiba-tiba level 4 itu menurut saya sesuatu yang dipaksakan," kata Sony kepada Kompas.com, Jumat (9/6/2023).

"Kemudian apakah di dalam sertifikasi ini ada yang lulus dan tidak lulus. Setahu saya semua lulus asal hadir dan bayar. Jadi sekarang penilaiannya di mana kalau semua lulus," ujar Sony.

"Materinya bagus, programnya bagus, jangan sampai nanti justru nanti merendahkan kualitas instruktur yang berkompeten," kata Sony.

Pria yang sudah berkecimpung menjadi instruktur sekolah mengemudi dan safety driving sejak 1994 ini mengatakan, semua bisa jadi instruktur berdasarkan serfikat namun yang membedakan ialah jam terbang.

"Semua orang bisa jadi instruktur, tapi sekali lagi TOT ada jam terbang dan dia tidak bisa dibeli. Artinya kalau SIM punya syarat harus usia 17 tahun maka instruktur harus punya jam terbang," kata Sony.

"Tidak apa-apa misalkan jadi asisten instruktur atau instruktur level 1 tapi tidak langsung ke level 4," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigjen Ery Nursatary mengatakan, TOT ini penting untuk memberikan pengetahuan dan kompetensi bagi peserta serta manfaat bagi sekolah mengemudi di daerah.

Brigjen Ery mengatakan, instruktur yang tidak mengikuti TOT segera mensertifikasikan kompetensi profesinya. Ke depan program ini diharapkan menyebar ke seluruh Polda agar melaksanakan program serupa.

"Para instruktur diharapkan tidak hanya menguasai teknik mengemudi, tetapi juga memahami etika dan hukum berlalu lintas serta mengutamakan keselamatan pengguna jalan lain,” kata Brigjen Ery.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/09/152100815/kontradiksi-sertifikasi-instruktur-sekolah-mengemudi-korlantas-polri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke