Kejadian bermula ketika pengemudi mobil berkendara dari arah pasar Mojogedang menuju Karangpandan.
“Di tengah perjalanan, pengemudi menghindari kucing menyeberang sehingga banting setir ke kiri dan masuk parit,” ucap Kasubsi Penmas Si Humas Polres Karanganyar, Bripka Sakti, dikutip dari Kompas.com, Senin (5/6/2023).
Kecelakaan akibat binatang menyeberang bukan kali pertama terjadi, bahkan tak jarang yang berujung fatalitas.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony mengatakan, banyak pengemudi yang reflek ketika ada binatang melintas di depannya. Tidak sedikit dari mereka yang menghindar, padahal harus lebih spesifik lagi jenis binatangnya.
“Apabila kecil seperti anjing atau kucing, tidak apa-apa jika ditabrak, karena menghindar justru bisa membuat kondisi kendaraan hilang kendara dan berakibat fatal seperti kejadian tersebut,” ucap Sony.
Namun, menurut Sony hal tersebut harus dibarengi dengan mengurangi kecepatan sebelumnya dan pastikan objek tersebut posisinya ada di kolong mobil bukan dilindas ban. Jadi, wajib selalu konsentrasi untuk menghadapi segala kondisi di jalan.
“Gagal antisipasi menghindar akibat kecepatan kendaraan terlalu tinggi sering terjadi akibat pengemudi kurang berhitung. Banyak yang tidak memikirkan hal terburuk adanya objek yang ada di jalan raya, berbeda cerita kalau kecepatannya rendah, antisipasi bisa terkontrol,” kata Sony.
Untuk itu sebaiknya pengemudi selalu menjaga kecepatan ketika berkendara agar hal tersebut dapat diantisipasi.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/05/070200015/mobil-masuk-parit-akibat-hindari-kucing-menyeberang-di-jalan