JAKARTA, KOMPAS.com - Formula E merupakan ajang balap mobil listrik berbasis baterai. Saat beroperasi, temperatur baterai bisa meningkat hingga sangat panas.
Setiap tim tentu harus menjaga temperatur baterai agar tidak mengalami overheat. Khususnya, saat balapan digelar di negara tropis, seperti Indonesia.
Dikutip dari Canopysimulations.com, Sabtu (3/6/2023), sangat penting bagi setiap tim untuk melakukan manajemen termal baterai. Agar mobil balap listrik tersebut bisa memiliki performa yang optimal, maka temperatur baterai harus dijaga.
Temperatur maksimal baterai bisa berfungsi secara efisien adalah sekitar 57 derajat Celcius. Saat mobil balap kembali ke paddock, dibutuhkan pendinginan untuk menjaga performa baterai.
Uniknya, di kejuaraan balap tingkat dunia yang menggunakan teknologi canggih ini, cara sederhana justru menjadi yang paling ampuh.
Dikutip dari Redbull.com, Sabtu (3/6/2023), metode standar pendinginan mesin di Formula E adalah dengan meniupkan udara yang didinginkan oleh biang es atau dry ice langsung ke ventilasi pendingin mobil. Metodenya terkesan kasar, tapi sangat efektif.
Selain baterai, biang es juga digunakan untuk mendinginkan temperatur rem, powertrain, dan komponen lainnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/03/134200315/biang-es-jadi-penyelamat-semua-tim-balap-formula-e