JAKARTA, KOMPAS.com - Ban merupakan komponen yang menopang kendaraan secara langsung. Sehingga, kemampuannya dalam beradaptasi dengan permukaan jalan menjadi penilaian.
Kemampuan yang dimaksud adalah bagaimana ban mampu memberikan kenyamanan terhadap pengendara terkait suara dan bantingan suspensi. Sehingga, produsen ban berlomba-lomba membuat ban yang nyaman khususnya untuk mobil listrik.
Selain kenyamanan, ada faktor performa yang juga dipertimbangkan dalam pembuatan ban. Ban yang baik tentu saja yang memiliki karakter mendukung performa kendaraan, bukan malah menjadi beban. Sehingga, bobot ban juga perlu dipertimbangkan.
National Sales Manager PT Hankook Tire Sales Indonesia Aprianto Yuono mengatakan mobil listrik membutuhkan ban khusus yang sebisa mungkin menyesuaikan dengan performa serta karakter kendaraan.
"Keunggulan mobil listrik ialah kedap suara dari mobil itu sendiri, jadi ban EV memang dibuat untuk mendukung itu. Sebab ban kan bergesekan dengan aspal dan mengakibatkan timbul suara," kata Aprianto.
Jangan sampai mesin yang kedap suara yang melekat pada mobil listrik justru tergantikan dengan suara tapak ban ketika melewati jalan aspal. Hal itu tentu akan membuat pengendara mobil listrik kurang nyaman.
Aprianto mengatakan, setidaknya ada lima keunggulan ban khusus mobil listrik ini, yaitu bobot ban lebih ringan, kemudian tidak berisik saat jalan, tapak ban lebih awet, bisa meningkatkan masa pakai baterai, dan meningkatkan kelihaian berkendara.
"Ban ini 18 persen lebih senyap dibandingkan ban biasa," kata Aprianto.
Dengan demikian, ban dengan bobot ringan tersebut dapat mendukung performa mobil listrik. Ban yang lebih ringan diharapkan tidak akan menjadi beban untuk kendaraan sehingga masa pakai baterainya menjadi lebih lama.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/03/114200415/alasan-mobil-listrik-butuh-ban-khusus