JAKARTA, KOMPAS.com – Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mencatat penjualan motor listrik di dalam negeri telah mencapai puluhan ribu unit sejak 2019 sampai saat ini.
Ketua Aismoli Budi Setiyadi mengatakan, awalnya hanya ada 9 APM motor listrik yang memasarkan produknya di Indonesia. Namun sampai tahun 2023, sudah ada 52 APM.
“Kemudian kalau bicara penjualan, di awal-awal dengan 9 APM mungkin masih sedikit juga, mungkin masih test the water, masyarakat juga masih coba-coba,” ujar Budi, dalam tayangan langsung Youtube Kemkominfo TV, Senin (29/5/2023).
“Sekarang ini sudah mencapai, untuk yang sepeda motor saja, itu hampir 48.000 sepeda motor listrik yang sudah ada di masyarakat,” kata dia.
Seperti diketahui, angka penjualan motor listrik dalam negeri masih jauh lebih rendah dibandingkan motor konvensional.
Direktur Marketing WIMA (produsen Gesits) Doddy Setiawan mengatakan, harga yang ditawarkan saat ini menjadi pertimbangan utama konsumen untuk beralih ke motor listrik.
“Pertumbuhan pasar motor listrik di Indonesia, khususnya roda dua itu dipengaruhi oleh beberapa faktor,” ujar Doddy di Jakarta (18/5/2023).
“Seperti produk yang ditawarkan, harga, dukungan infrastruktur untuk pengisian daya, serta jaminan purnajual,” kata dia.
Ketika ditanya soal penerimaan motor listrik subsidi, Doddy enggak mengungkap lebih detail. Meski begitu, tren permintaan motor listrik diklaim terus mengalami peningkatan.
“Populasi Gesits sampai saat ini sudah di angka 6.000-an unit,” ucap Doddy.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/30/102200915/aismoli-klaim-penjualan-motor-listrik-sudah-tembus-48.000-unit