JAKARTA, KOMPAS.com - Modifikasi jadi pilihan pemilik motor kalau dirasa kendaraannya masih ada yang kurang saat standar. Ubahan yang dilakukan ada banyan macamnya, dari yang fokus ke penampilan atau sektor mesin.
Selera modifikasi orang Indonesia memang bisa dibilang unik. Salah satunya seperti orang yang mengubah suspensi skutik jadi lebih panjang, membuat posisi berkendaranya jauh meningkat.
Terlihat bagian shockbreaker depan dan belakang sudah diganti dengan yang jauh lebih panjang.
"Beat rasa CRF," tulis pada keterangan unggahan tersebut, dikutip Kompas.com, Senin (29/5/2023).
Menanggapi kejadian tersebut, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, dari sisi safety riding selama pengendaranya punya postur badan dan kaki yang tetap bisa menapak dengan baik, maka masih aman.
"Tapi jalau postur (pengendara) pendek, kemudian naik motor yang tinggi, bahayanya adalah saat kondisi jalan sempit atau saat harus menapak. Bisa saja motor terjatuh akibat pijakan kaki yang tidak sampai ke bawah," kata Agus.
Apalagi kalau misalnya kondisi jalan macet, tentu pengendara malah kerepotan mencari pijakan yang aman. Selain itu, modifikasi tersebut juga bisa membahayakan pengendara karena motor yang sudah tidak lagi standar.
"Jika tidak ada hitung-hitungan yang baik, maka akan membahayakan pengendaranya. Modifikasi boleh saja, namun harus memperhitungkan keamanan dan kenyamanan pengendara," kata Agus.
Hitung-hitungan yang asal maksudnya pertimbangan panjang shockbreaker dengan bobot tidak sesuai. Belum lagi soal kualitas modifikasinya, kalau jelek, maka cenderung lebih mudah rusak, bahkan patah yang berujung membahayakan si pengendara.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/29/152100315/modifikasi-motor-jadi-super-tinggi-seperti-sepeda-sirkus