JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus korban penipuan saat pembelian motor kerap terjadi di diler. Modus yang biasa dilakukan adalah, pembeli diminta transfer sejumlah uang tapi motor tidak kunjung datang.
Penipuan ini dilakukan oleh oknum sales. Artinya, uang yang sudah ditransfer tidak diberikan ke diler untuk dilanjutkan pemesanannya, tetapi dipakai untuk kebutuhan pribadi sales tadi.
Presiden Direktur Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Dyonisius Beti mengatakan, masyarakat yang membeli motor harus hati-hati, jangan sembarangan transfer atau memberikan sejumlah uang saat pembelian motor.
"Bila konsumen resmi membayar ke rekening diler dan menerima kuitansi resmi dari diler, maka kami (Yamaha) pastikan diler pasti bertanggung jawab," ucap pria yang akrab disapa Dyon kepada Kompas.com, Rabu (24/5/2023).
Jadi artinya, kalau saat melakukan pembelian motor dan diminta transfer ke rekening selain milik diler, bisa dipastikan itu adalah penipuan. Kalau telanjur transfer, itu sudah masuk penggelapan oleh oknum.
"Bayar ke siapa saja harus ada tanda terima resmi atau kuitansi dari nama diler, maka diler wajib bertanggung jawab," ucap Dyon.
Dyon melanjutkan, biasanya kalau bayar ke oknum tanpa tanda terima (kuitansi) maka bisa saja uang tadi dipakai untuk kebutuhan lain. Jadi tidak tercatat adanya pembelian, pesanan motor tidak ada atau nihil.
Kemudian, tips lain yang redaksi dapatkan dari Customer Service Online salah satu diler Honda di daerah Jawa Barat jika membeli motor secara tunai, pastikan melihat proses pembayaran dari sales ke kasir diler.
"Pastikan uang disetor ke kasir dan konsumen mendapatkan kuitansi resmi dari perusahaan saat itu juga," ucap CSO yang tidak mau disebutkan namanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/25/072200315/jangan-sampai-kena-tipu-oknum-sales-motor-yang-nakal