JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak kehadirannya di Tanah Air, Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid mendapat sambutan yang begitu positif. Bahkan, masa tunggu atau inden multi purpose vehicle (MPV) andalan Toyota itu mencapai satu tahun sejak pemesanan.
Padahal, produk tersebut sudah dibuat di dalam negeri dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) 70 persen.
Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, animo masyarakat terhadap Kijang Innova Zenix Hybrid memang sangat besar. Hal ini lah yang inden Innova Zenix Hybrid mengular.
“Zenix Hybrid (permintaannya) sangat diluar dugaan. Dulu kita merasa komposisinya hanya 20-30 persen, tapi sekarang mencapai 70 persen. Kita coba kejar terus (produksinya), mungkin produksi hybrid dan bensin di Zenix ini sudah 50:50, tapi ternyata itu masih kurang,” ujar Anton, di Jakarta, Senin (15/5/2023).
Anton menambahkan, untuk itu pihaknya meminta bantuan kepada prinsipal untuk meningkatkan produksi hybrid hingga 70 persen. Tujuannya, untuk mempercepat inden yang sebelumnya mencapai waktu satu tahun.
“Jadi kita meminta bantuan dari prinsipal (Toyota Motor Manufacturing Indonesia/TMMIN) untuk meningkatkan produksi hybrid mencapai 70 persen, mulai bulan ini atau bulan depan,” ucap Anton.
Dengan begitu, diharapkan masa inden yang sebelumnya mencapai satu tahun lebih, bisa lebih cepat menjadi hitungan bulan saja.
“Sekarang (dengan produksi 50:50) inden menjadi di bawah satu tahun. Mungkin akan lebih cepat lagi (dengan produksi hybrid 70 persen), inden bisa di bawah 6 bulan atau bahkan idealnya mengarah ke dua atau tiga bulan, lebih bagus lagi kalau bisa ready,” kata Anton.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/16/080200315/inden-mengular-toyota-genjot-produksi-zenix-hybrid