Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jokowi Ingin ASEAN Jadi Pusat Produksi Baterai dan Kendaraan Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, kawasan ASEAN memiliki potensi yang besar untuk menjadi pemain utama dalam berbagai industri masa depan.

Salah satunya ialah kendaraan listrik dan baterai, yang saat ini tengah dipercaya menjadi solusi untuk menekan emisi pada sektor transportasi. Hal terkait, karena jumlah penduduk, tingkat ekonomi, dan sumber daya alam yang melimpah.

"Potensi ASEAN ini sangat besar. Penduduknya mencapai 650 juta orang dengan pertumbuhan ekonomi yang selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia (5-7 persen)," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/5/2023).

"Banyak barang-barang produksi dihasilkan oleh anggota ASEAN. Kekuatan inilah yang ingin kita satukan (dalam KTT ASEAN) supaya kawasan ini menjadi sebuah pusat produksi utamanya sesuai potensi yang kita miliki," lanjut Jokowi.

"Misalnya, EV (electric vehicle) battery, electric vehicle, dan produk-produk yang memiliki daya saing tinggi dibandingkan negara lain," kata dia lagi.

Jokowi menambahkan, Asia Tenggara harus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia alias epicentrum of growth. Sebab sekarang ASEAN sudah bisa mandiri untuk memutar roda perekonomiannya.

"Jadi konsentrasi kita nanti adalah ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, epicentrum of growth arahnya ke sana," kata Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto juga sempat menyinggung bahwa pembahasan mengenai ASEAN menjadi pemain kunci dalam ekosistem kendaraan listrik dunia, bakal jadi salah satu agenda penting dalam KTT ASEAN 2023 yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9-11 Mei 2023.

Menurutnya ada dua negara yang memiliki porsi dengan produksi otomotif besar di ASEAN, yaitu Indonesia dan Thailand. Kedua negara pun kini mulai serius untuk menuju era elektrifikasi.

Khusus Indonesia, disebut Airlangga memiliki nilai tambah yang besar karena ada bahan baku baterai yang jumlahnya besar yaitu nikel. Sementara Thailand unggul dalam hal kapasitas produksi serta ekspor.

"Ekosistem kendaraan listrik itu harus di ASEAN, kita kan punya dua produsen EV besar di ASEAN, Thailand dan Indonesia. Tetapi, yang punya baterai itu hanya Indonesia. Dari ekosistem itu kita akan bangun," katanya Kamis (27/4/2023) lalu.

"Nanti siapa yang punya bahan baku lagi di luar Indonesia, Filipina misalnya ada juga jadi ini yang akan kita bangun bersama," tambah Airlangga.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/05/070200115/jokowi-ingin-asean-jadi-pusat-produksi-baterai-dan-kendaraan-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke