Kelebihan Busi Iridium Dibandingkan Busi Nikel

JAKARTA, KOMPAS.com - Busi memegang peranan penting dalam menjalankan fungsi pengapian pada ruang bakar mesin kendaraan, di mana komponen ini akan memercikan bunga api untuk menciptakan ledakan.

Pada mulanya, bahan utama busi adalah logam berjenis nikel, tapi dengan inovasi-inovasi terbaru dalam ranah otomotif, bahan-bahan baru untuk busi mulai bermunculan. Terbaru, logam jenis iridium mulai banyak digunakan untuk busi.

Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support NGK Spark Plugs menjelaskan, logam iridium mulai umum digunakan pada busi pada tahun 2015 silam. Kini, busi jenis iridium seakan menjadi standar paten untuk performa pembakaran yang lebih baik.

“Standarnya, logam nikel adalah komposisi dasar untuk busi kendaraan, tapi mulai tahun 2015, logam iridium mulai banyak digunakan dan banyak digemari,” ujarnya kepada Kompas.com, belum lama ini.

Salah satu faktor utama yang menjadi pangkal popularitas busi iridium adalah karena efisiensinya yang jauh lebih baik dibandingkan busi nikel.

Diko menambahkan, saat ini banyak kendaraan lansiran terbaru, baik itu mobil atau motor sudah menggunakan busi iridium sebagai busi standar.

“Sebutan lain busi iridium itu busi long reach alias jangkauan panjang. Dijuluki demikian karena memang daya tahannya lebih lama, dan bentuknya juga lebih panjang dari busi nikel,” ucap dia.

Sebutan long reach juga terbukti dari umur pemakaiannya yang jauh lebih lama dibandingkan busi nikel. Perbedaanya juga cukup signifikan, yakni sebesar dua kali lipat.

“Gambaran di atas kertas, masa pemakaian busi nikel adalah sejauh 20.000 kilometer sampai 40.000 kilometer, sedangkan masa pemakaian busi iridium adalah 100.000 kilometer, jadi dua kali lipatnya,” kata Diko.

Berdasarkan data-data tersebut, bisa diambil kesimpulan jika busi iridium jauh lebih superior dibandingkan busi nikel, baik itu untuk mobil ataupun untuk motor.