JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Pramac Racing Jorge Martin akhirnya buka suara dan mengaku sakit hati saat Ducati tidak mempromosikannya ke tim pabrikan MotoGP untuk musim 2023.
Seperti diketahui, Martin bertarung dengan Enea Bastianini pada musim 2022. Keduanya bersaing untuk kursi yang ditinggalkan oleh Jack Miller, yang menandatangani kontrak dua tahun dengan KTM.
Bastianini akhirnya yang dipilih Ducati menemani Francesco Bagnaia pada musim 2023. Catatan Bastianini memang mentereng di 2022, menang empat kali balapan menggunakan motor spek 2021.
“Yang pasti, saya merasa sakit saat mereka mengatakan kepada saya bahwa saya tidak akan pergi ke sana, karena saya pikir saya akan pergi," kata Martin mengutip Motorsport, Senin (25/4/2023).
Alih-alih pindah ke tim pabrikan, pebalap asal Spanyol itu tetap di Pramac dengan kontrak pabrikan. Meski di tim satelit, Martin mendapat motor dengan mesin sama yang dipakai Bagnaia dan Bastianini.
“Jadi, ada perubahan besar di tengah musim. Setidaknya saya memiliki bahan yang sama dengan pebalap pabrikan, karena tahun lalu saya memiliki (mesin) yang berbeda," kata dia.
“Dan saya merasa seperti sekarang, tidak ada alasan. Hanya saya sendiri (yang dapat membuktikan)," kata dia.
Tak ingin larut dengan kenyataan pahit tersebut, Martin kini lebih fokus pada musim 2023. Targetnya ialah meraih hasil terbaik dan menjadi konsisten di setiap balapan.
"Saya merasa percaya diri. Saya melakukan beberapa kesalahan saat kualifikasi (di Austin), jadi saya perlu memperbaiki momen-momen ini," ujar Martin.
“Tapi saya merasa cepat sejak tes pertama, setiap balapan saya sangat kompetitif," kata dia.
“Jadi, saya merasa seperti konstan, saya bisa melakukan balapan yang sangat bagus. Yang pasti target saya adalah melakukan pekerjaan dengan baik dan mungkin saya bisa mendekati Pecco dengan warna merah,” ujar Martin.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/25/102200815/jorge-martin-sakit-hati-batal-masuk-tim-pabrikan-ducati-