Apakah Ban Bekas Masih Aman Dipakai?

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban mobil yang sudah rusak atau tidak layak pakai lagi harus segera diganti. Akan tetapi, harga baru terbilang cukup mahal dan mungkin sedikit menyulitkan pengguna, apalagi jika kerusakan terjadi tiba-tiba, artinya akan ada pengeluaran mendadak.

Satu opsi yang bisa dilakukan pengguna adalah membeli ban bekas atau secondhand tires. Banderol harga ban bekas memang jauh lebih murah dan bahkan bisa sepertiga dari harga ban baru, tapi apakah ban bekas aman digunakan?

Fisa Rizqiano, Deputy Head of OE Sales PT Bridgestone Tire Indonesia mengatakan, ban bekas itu aman-aman saja digunakan selama kondisinya masih layak pakai.

Untuk mengetahui kelayakan ban, pengguna cukup memperhatikan kondisi fisik ban khususnya pada bagian Tread Wear Indicator (TWI) dan sidewall ban.

“Selama tread ban belum menyentuh TWI dan kondisi sidewall masih mulus atau tidak getas, ban masih aman-aman saja digunakan,” kata Fisa kepada Kompas.com, Senin (4/4/2023).

Jika tapak ban belum menyentuh batas TWI, artinya ban masih belum botak dan cengkeramannya pada jalan masih bagus. Sidewall yang mulus dan tidak rusak menandakan ban masih dalam kondisi prima dan konstruksinya masih bagus.

Selain memperhatikan kondisi fisik ban, pengguna juga disarankan untuk mengetahui riwayat dari ban bekas untuk lebih mengetahui kualitasnya.

Ekowati, Technical Leader Auto2000 Kalimalang Jakarta Timur menjelaskan, ban bekas milik pengguna yang mengganti karena ingin modifikasi dinilai cukup bagus karena belum banyak digunakan.

“Biasanya kan ada konsumen yang baru beli mobil dan enggak lama kemudian langsung dress up (modifikasi) dan ban bekasnya dijual, itu kualitasnya masih oke sekali,” kata dia.

Jika memungkinkan, pengguna disarankan untuk mencari ban bekas yang belum memiliki jarak tempuh di atas 1.000 kilometer. Kualitasnya masih bagus dan performanya belum berkurang banyak.