JAKARTA, KOMPAS.com - Juara dunia MotoGP 2022, Francesco Bagnaia akhirnya buka suara mengenai sprint race. Pecco panggilannya, berharap jumlah lap di beberapa seri tahun ini dipangkas karena ada sprint race.
Pecco menilai adanya sprint race membuat mental dan fisik pebalap MotoGP terkuras. Sehingga untuk beberapa sirkuit yang menuntut kemampuan berkendara akan berpengaruh pada kondisi fisik.
Seperti diketahui, musim ini ada perubahan format di MotoGP. Hari Jumat digelar free practice atau FP1 dan FP2, kemudian pada Sabtu ada kualifikasi pada pagi hari dan diikuti sprint race pada sore hari. Baru kemudian balapan utama pada Minggu.
“Jika Anda berada di barisan depan, Anda memiliki banyak hal yang harus dilakukan sebelum pergi makan atau mempersiapkan diri untuk sprint race. Itu sesuatu yang berbeda dan kita semua harus beradaptasi dengannya karena seperti ini sekarang," kata Pecco dilansir dari Motorsport.com, Kamis (30/3/2023).
“Yang pasti, di beberapa sirkuit kami benar-benar harus meminta untuk mengurangi grand prix. Karena menurut saya trek ini (Portimao) tidak terlalu menuntut secara fisik, tetapi sirkuit seperti Mugello dan Austin. Jadi mungkin untuk sirkuit itu kami harus membuat beberapa perubahan,” ujar dia.
Sprint race akan berlangsung di setiap seri musim ini sehingga total ada 42 balapan sepanjang musim 2023. Total poin yang diperebutkan pebalap pun jadi lebih banyak yaitu 777 poin.
Sprint race sendiri mendapat sambutan beragam dari para pebalap. Juara dunia 2021 yaitu Fabio Quartararo terang-terangan tidak senang dengan adanya sprint race karena para pebalap jadi ugal-ugalan.
Sejumlah pebalap juga mengkhawatirkan pada latihan di hari Jumat. Beberapa khawatir bahwa FP2 yang dimulai pukul 15.00 waktu setempat dapat menjadi masalah di wilayah dengan cuaca dingin apalagi kalau sampai ada penundaan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/30/084200815/ada-sprint-race-bagnaia-minta-jumlah-lap-beberapa-sirkuit-berkurang