Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Jalur Selatan Jawa Kurang Diminati Pemudik? Ini Alasannya

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan telah melakukan survei secara daring untuk memprediksi mobilisasi orang selama musim mudik lebaran 2023.

Hasilnya, potensi pergerakan nasional pada Musim Lebaran 2023 adalah 45,8 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan potensi yang mudik sebanyak 106 juta orang.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa Tol Trans Jawa masih menjadi jalur favorit untuk mudik, yakni 33,35 persen (9,2 juta orang).

Sementara itu, pilihan pantai jalur utara (pantura) Jawa sebanyak 5,63 persen (1,5 juta) dan jalur pantai selatan (pansela) Jawa 5,04 persen (1,4 juta orang).

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno, mengatakan, ada beberapa alasan masyarakat tidak memilih jalur lintas pantai selatan (Pansela) Jawa.

Pertama, lebih dekat tujuan lewat Pantura. Lalu, lebih cepat lewat Pantura. Selain itu, Pantura juga dianggap lebih aman dan nyaman.

“Pansela rawan macet dan kondisi jalan Pansela yang berkelok-kelok,” ujar Djoko, yang juga akademisi dari Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, dalam keterangan tertulis (14/3/2023).

“Kekurangan Jalur Lintas Pantai Selatan (Pansela) Jawa adalah jalan rusak, prasarana penunjang kurang, jalan sempit dan berkelok, kemacetan dan keamanan jalan,” kata dia.

Menurut Djoko, kelancaran arus lalu lintas jadi kunci keberhasilan mudik tahun ini. Oleh sebab itu, ia mencatat setidaknya ada lima hal yang perlu dapat perhatian sungguh-sungguh dari pemerintah.

“Pertama, pengaturan rest area di jalan tol. Kedua, pengelolaan atau manajemen Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni,” ucap Djoko.

“Ketiga, keselamatan pemudik yang menggunakan sepeda motor sangat rentan kecelakaan lalu lintas. Keempat, Program Mudik Gratis, dan kelima jalur (jaringan jalan) yang akan digunakan untuk mudik,” ujarnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/14/180247915/kenapa-jalur-selatan-jawa-kurang-diminati-pemudik-ini-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke